Awas! Mulut Kering Bisa jadi Pertanda Gejala Covid-19 Baru? Simak Penjelasan Ahli

Selasa 28 Sep 2021, 15:59 WIB
Awas! Mulut Kering Bisa jadi Pertanda Gejala Covid-19 Baru? (Pixabay/lion6255)

Awas! Mulut Kering Bisa jadi Pertanda Gejala Covid-19 Baru? (Pixabay/lion6255)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Sampai saat ini, para ilmuwan masih terus mempelajari berbagai gejala klinis baru yang sebabkan Covid-19.

Seperti salah satunya yaitu kondisi mulut kering,  yang disebut-sebut sebagai gejala baru Covid-19.

Lantas benarkah bahwa mulut kering merupakan gejala yang dialami oleh penderita Covid-19?

Diketahui sebanyak 40 persen orang dengan Covid-19 mungkin mengalami gejala mulut kering atau Xerostomia (sebutan medis) selama atau setelah sakit, menurut sebuah penelitian di Journal of Dental Research.

Beberapa orang mungkin mengalami mulut kering bahkan sebelum gejala Covid-19 lainnya muncul.

“Ini bahkan lebih tinggi dari jumlah orang yang melaporkan kehilangan selera karena COVID-19,” kata Kevin M. Byrd, DDS, PhD, Anthony R. Volpe Research Scholar & Manager of Oral & Craniofacial Research, Lab of Oral & Inovasi Kraniofasial (LOCI); Institut Sains & Penelitian Asosiasi Gigi Amerika.

Dokter Byrd juga mengatakan bahwa air liur penderita Covid-19 mengandung virus dalam kadar tinggi, ini adalah salah satu alasan mengapa diperlukan tes air liur dalam mendeteksi Covid-19.

Mulut kering atau xerostomia adalah kondisi mulut terasa kering akibat kurangnya produksi air liur. Mulut kering biasanya disebabkan oleh efek samping obat, gangguan autoimun, seperti sindrom Sjogren, atau akibat proses penuaan.

Air liur berperan dalam membatasi pertumbuhan bakteri, mencegah kerusakan gigi, membersihkan mulut dari sisa makanan, memudahkan proses menelan makanan, dan membantu pencernaan makanan.

Kekurangan air liur dapat menyebabkan masalah, seperti mulut kering dan meningkatkan risiko terjadinya radang gusi, gigi berlubang, hingga infeksi jamur di mulut.

Tim peneliti dari Wellcome Sanger Institute di Cambridge, Inggris dan organisasi lain di AS dan Inggris, mengidentifikasi reseptor enzim pengubah angiotensin 2, atau reseptor ACE2, dalam sel kelenjar ludah dan jaringan yang melapisi mulut. Ini adalah protein yang dikunci oleh SARS-CoV-2, virus penyebab COVID-19 untuk masuk ke dalam tubuh.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban mengatakan, gejala Covid-19 berupa mulut kering sebetulnya sudah muncul sejak 2020.

 Zubairi menjelaskan, sebuah studi di University Florida Health Center Integrated Data pada 2020 menunjukkan bahwa 1.772 orang dengan mulut kering, 9 persen diantaranya didiagnosis Covid-19.

"Jadi sebenarnya itu bukan gejala baru. Gejala mulut kering pada pasien Covid-19 itu sudah ada sejak 2020,"ujarnya.

Pencegahan Mulut Kering

Selain mencukupkan kebutuhan cairan serta menjaga kesehatan mulut dan gigi, cara-cara berikut ini juga dapat dilakukan untuk mencegah atau meredakan gejala mulut kering:

1.Kurangi kebiasaan bernapas melalui mulut.

2.Berhenti merokok.

3.Batasi konsumsi minuman berkafein atau beralkohol.

4.Gunakan pelembap udara di kamar, terutama pada malam hari.

5.Oleskan pelembap bibir untuk mengatasi bibir pecah-pecah.

6.Kurangi makan makanan yang terlalu manis, asam, pedas, atau asin. (cr09)

 

Berita Terkait
News Update