Bukan saja kemampuan intelektual, namun juga disertai dengan kemampuan dan ketangguhan yang positif dalam kehidupan bermasyarakat.
Sebagai contoh best practice, pada akhir masa perkuliahan humaniora dapat dilaksanakan program inagurasi berupa kegiatan festival humaniora atau sejenisnya yang melibatkan seluruh mahasiswa peserta mata kuliah humaniora dari pelbagai program studi.
Festival yang diadakan ini dimaksudkan sebagai bentuk apresiasi dan kontestasi kinerja mahasiwa yang telah mengikuti pembelajaran humaniora.
Sebagai puncak acara dilakukan kegiatan akbar berupa seminar/webinar tentang humaniora yang berisi pemaparan dari para narasumber yang kompeten, penyampaian dan penayangan hasil lomba, serta pemberian hadiah bagi para pemenang.
Hasil dari kegiatan Festival Humaniora ini selanjutnya dapat dijadikan sebagai role model pembelajaran dalam kerangka Merdeka Belajar Kampus Merdeka.
Perubahan metode jam belajar dikonversi menjadi jam kegiatan dengan berbagai variasi metode pembelajaran.
Lebih jauh lagi, pendidikan Humaniora ini merupakan salah satu andil turut serta mensukseskan tercapainya tujuan pendidikan seperti tertuang dalam UU Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003 Pendidikan Nasional, yaitu bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Hal ini selaras dengan Standar Pendidikan Tinggi sesuai Permendikbd Nomor 3 Tahun 2020, yaitu menjamin tercapainya tujuan Pendidikan Tinggi yang berperan strategis dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menerapkan nilai humaniora serta pembudayaan dan pemberdayaan bangsa Indonesia yang berkelanjutan.
Para mahasiswa adalah para pemuka dan pemimpin masa depan bangsa di era mendatang.
Dengan demikian perguruan tinggi-lah yang menjadi garda terdepan dalam pembentukan karakter dan kepribadian bangsa.
Kegagalan dari proses pendidikan yang hanya menitikberatkan pada nilai intelektual semata, akan dibayar sangat mahal oleh bangsa ini dengan kemunduran akhlak dan perilaku masyarakatnya. (*)
Penulis Adalah Dosen Tetap Fakultas Teknik, Universitas Tarumanagara Jakarta.