Nah! Ini Deretan 5 Negara yang Dulu Tajir Melintir Sekarang Malah Jatuh Miskin, Salah Satunya Gegara Ulah Koruptor

Senin 27 Sep 2021, 21:52 WIB
5 Negara yang dulu tajir melintir sekarang malah jatuh miskin (Pixabay/kantsmith)

5 Negara yang dulu tajir melintir sekarang malah jatuh miskin (Pixabay/kantsmith)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Masa depan suatu bangsa kedepannya memang tidak ada yang tahu, mungkin yang saat ini dianggap sebagai negara kaya raya, bisa saja akan jadi jatuh miskin.

Hal itu tentunya disebabkan karena banyak faktor, salah satunya korupsi yang menjamur di negara tersebut.

Hal itu tampaknya dirasakan oleh sejumlah negara yang dulunya kaya raya namun kini ada di jurang kemisikinan.

Berikut adalah 5 negara yang kini terpaksa jatuh  miskin:

Nauru

Secara geografis, negara ini memiliki jarak 4000 km dari Australia. Dimasa lalu, negara Nauru merupakan negara yang membuat seluruh dunia iri.

Hal tersebut dikarenakan Nauru merupakan negara penghasil fosfat atau pupuk alami terbesar di dunia.

Fosfat ini adalah kotoran burung yang sudah mengalami proses selama ribuan tahun.

Pada tahun 1980, perusahaan asing mulai menambang semua persediaan pupuk alami tersebut dan sempat membuat Nauru menjadi negara terkaya di dunia.

Dengan adanya pertambangan tersebut, negara ini memiliki pendapatan perkapita yang tinggi, sehingga masyarakatnya dapat hidup sejahtera.

Hampir semua penduduk Nauru memiliki rumah mewah, mobil Sport, bahkan tak jarang yang memiliki jet pribadi.

Namun, hal tersebut tidak berlangsung lama. Setelah persediaan fosfat habis, kurang dari 30 tahun negara tersebut mengalami kehancuran pada sektor ekonomi.

Dikabarkan pada tahun 2006, negara yang dulu dikenal kaya raya ini harus berutang kepada Australia.

Kondisi saat ini Nauru hanyalah sebuah Negara yang sekitar 3/4 wilayahnya sudah tidak layak untuk ditempati.

Venezuela

Negara ini dulu memiliki cadangan minyak terbesar, bahkan 90 persen pendapatan Venezuela dari ekspor minyak.

Namun, Negara dengan ideologi sosialis ini harus terperosok menjadi negara miskin lantaran harga minyak turun drastis pada tahun 2014.

Hal tersebut berakibat pada ekonomi Venezuela dimana pada tahun 2018 harga barang di negara tersebut meningkat hingga dua kali lipat setiap 20 hari.

Lebih parahnya lagi, negara ini harus mengalami titik rendah ekonomi hingga terjadi hyperinflasi.

Zimbabwe

Pada tahun 1980, Zimbabwe pernah menjadi lumbung pangan utama kawasan Benua Arika. Namun, kini kondisi negara tersebut cukup mengkhawatirkan.

Bahkan, dulu negara Zimbabwe merupakan salah satu negara yang penghasil batu berlian terbaik.

Manjemen industri yang kurang tertata dengan baik membuat negara ini menjadi salah satu negara miskin di dunia.

Selain itu, tindak korupsi yang merajalela di negara Zimbabwe adalah salah satu faktor niai mata uang mereka anjlok pada tahun 1990.

Mali

Negara ini menjadi salah satu negara di daratan Afrika yang berada pada jurang kemiskinan.

Masyarakat Mali diniali sebagai satu dari beberapa negara paling tertinggal di dunia. Hal ini disebabkan karena kondisi goografis Mali yang rentan kekeringan.

Sementara masyarakatnya justru bergantung pada sektor pertanian konvensional.

Namun, jika melihat masa lalunya, pada tahun 1312 sampai 1337 di bawah kepemimpinan Mansa Musa satu, Mali merupakan negara terkaya di Benua Afrika.

Bahkan, negara tersebut pernah memiliki setengah dari cadangan emas dunia.

Irak

Negara ini pernah menjadi negara maju di dataran timur-tengah dengan kesejahteraan hidup yang tinggi, bahkan dulu pemerintah Irak menerapkan kebijakan perawatan kesehatan gratis pada tahun 1960 sampai 1970.

Hal ini disebabkan karena Irak menjadi salah satu pemasok minyak terbesar ke-2 di dunia.

Namun kini kondisi Irak cukup memprihatinkan, dimana 1/5 penduduk Irak berada dalam kemiskinan dan pengangguran, hal ini diperparah dengan adanya konflik internal maupun eksternal.

Kondisi ini bermula saat terjadinya konflik antara Irak dengan Iran di tahun 1980, dan konflik dengan Amerika Serikat pada tahun 2003.

Negara ini mulai jatuh pada jurang kemiskinan ditandai dengan penggulingan Sadam Hussein yang memerintah selama kurang lebih 24 tahun. (Cr09)

 

Berita Terkait
News Update