IBARAT berpakaian terlalu ketat akan terasa tidak nyaman, tertekan, sulit bergerak, susah bernafas, malah bisa mengganggu kesehatan. Begitu pun, jika terlalu longgar, selain kurang nyaman, bisa–bisa melorot.
Yah, terlalu memang tidak baik. Segala sesuatu yang melebihi batas kapasitas, dapat mendatangkan masalah bagi dirinya, boleh jadi untuk orang lain.
Terlalu cinta, terlalu sayang bisa membuat derita tak terperi karena patah hati sebagaimana dilantunkan Raja Dangdut Rhoma Irama lewat syair lagunya “Patah hati”.
Lantas baiknya bagaimana? Jawabnya pilih yang pas, tidak terlalu ketat, tidak pula terlalu longgar.
Pilih yang sedang – sedang saja seperti lagu yang sedang viral dilantunkan Valdy Nyonk.
“Dia tidak cantik, dia tidak jelek. Yang sedang – sedang saja. Yang penting dia setia..”
Dalam konteks hubungan sosial, yang sedang – sedang saja diperlukan sebagai alat pengendali diri agar kita tidak terlalu berlebihan, tidak euforia dalam menyikapi sesuatu.
Kata “jangan euforia” belakangan sering disampaikan para pejabat untuk mengingatkan agar masyarakat tidak euforia beraktivitas karena merasa dirinya sudah divaksin.
Ingat! vaksin anti-Covid-19, bukan berarti kebal terhadap virus corona.
Vaksinasi dilakukan untuk menciptakan kekebalan, imunitas tubuh seseorang sebagai salah satu upaya mencegah penularan.
Kalau pun tertular, risiko yang dihadapi tidak terlalu parah, tidak separah orang yang belum divaksin.