Bebas Aniaya Muhammad Kece, Ternyata Sel Bareskrim Irjen Pol Napoleon Bonaparte Tidak Dikunci

Rabu 22 Sep 2021, 17:29 WIB
Tersangka Kasus Dugaan Penistaan Agama Muhammad Kece Dianiaya Irejen Napoleon Bonaparte (*Foto: Istimewa)

Tersangka Kasus Dugaan Penistaan Agama Muhammad Kece Dianiaya Irejen Napoleon Bonaparte (*Foto: Istimewa)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Mengejutkan ternyata sel kamar tahanan Irjen Napoleon Bonaparte ternyata tidak pernah dikunci saat kejadian penganiayaan Muhammad Koman atau Muhammad Kece, Rabu (22/9/2021).

Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri, Brigjen Pol Andi Rian Djajadi, mengatakan terpidana Napoleon Bonaparte tidak dikunci selnya.

“Di sel… tapi selnya tidak dikunci,” kata Brigjen Andi Rian Djajadi kepada wartawan di Jakarta Rabu (22/9/2021).

Tidak dikuncinya sel kamar tahanan Napoleon, disebut Brigjen Andi, membuat jenderal aktif bintang dua tersebut bebas bersosialisasi dengan narapidana lain.

“Dan (Napoleon Bonaparte -red) bebas bersosialisasi dengan napi (tahanan-red) lain,” ucap Andi.

Seperti disampaikan oleh Brigjen Andi, dalam dugaan penganiayaan terhadap Muhammad Kece, Napoleon Bonaparte tidak bergerak sendiri.

Napoleon dibantu sejumlah pihak, antara lain, adalah orang yang disebut sebagai Ketua RT di Rutan Bareskrim.

Ketua RT ini, membantu Napoleon dengan menukar gembok sel kamar tahanan Muhammad Kece dengan tahanan lain.

Tak hanya itu, Napoleon Bonaparte juga dibantu oleh tiga tahanan saat melakukan penganiayaan selama satu jam kepada korban.

Belakangan diinformasikan Bareskrim Polri, tiga tahanan yang membantu Napoleon adalah Mantan Panglima Laskar FPI Maman Suryadi.

“Salah satunya adalah napi yang membantu dalam kasus yang melibatkan organisasi eks FPI. Iya betul, inisialnya M (Maman Suryadi),” kata Andi Rian Djajadi.

Berita Terkait
News Update