ADVERTISEMENT

Wajib Jadi Perhatian! 120 Titik Sungai di DKI Jakarta Masuk Kategori Tercemar

Selasa, 21 September 2021 19:19 WIB

Share
120 titik sungai di Jakarta masuk kategori tercemar limbah. (cr-05)
120 titik sungai di Jakarta masuk kategori tercemar limbah. (cr-05)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi DKI Jakarta melakukan pengambilan sampel air di Sungai Ciliwung pada Selasa (21/9/2021).

Kegiatan yang dilakukan di Jalan Jembatan Halimun, Menteng, Jakarta Pusat ini ditujukan untuk melakukan pemantauan kualitas air di 120 titik lokasi sungai dan kali di wilayah DKI Jakarta.

"Kalau tercemar memang kondisinya tercemar, tapi tercemar itu kan ada kategori tercemar ringan, sedang dan berat ya. Kualitas air sungai di wilayah DKI Jakarta kategorinya dari tercemar ringan sampai tercemar berat," kata Mustika, Staf Pemantauan Kualitas Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi DKI Jakarta saat ditemui di lokasi pada Selasa (21/9/2021).

Pernyataan Mustika selaras dengan laporan Pemantauan Kualitas Lingkungan Air Sungai Provinsi DKI Jakarta Tahun 2020. Menurut laporan tersebut, Status mutu air sungai di Provinsi DKI secara keseluruhan mengalami penurunan mutu berdasarkan peningkatan persentase status cemar berat. Selain itu, status mutu kategori cemar berat juga mengalami peningkatan.

Adapun status mutu air sungai di Provinsi DKI Jakarta ditentukan berdasarkan perhitungan Indeks Pencemaran (IP) dengan penilaian IP 0 - 1,0 kategori baik, IP 1,0 - 5,0 kategori cemar ringan, IP 5,0 - 10,0 kategori cemar sedang, dan IP di atas 10,0 kategori cemar berat.

Selanjutnya, analisis status mutu air dilakukan dengan menggunakan 14 Parameter-parameter yang terdiri dari zat padat terlarut (Total Dissolved Solid - TDS), zat padat tersuspensi (Total Suspended Solid – TSS), pH, Biological Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD), Kadmium (Cd), Khrom Hexavalen (Cr6+), Tembaga (Cu), Merkuri (Hg), Seng (Zn), Minyak dan Lemak, Senyawa Aktif Biru Metilen (MBAS), Bakteri Koli, dan Bakteri Koli Tinja.

Masih menurut laporan tersebut, status mutu air sungai pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung mengalami penurunan mutu berdasarkan peningkatan jumlah lokasi dengan status mutu cemar berat atau cemar sedang.

Bahkan pada periode 3 (Juli, Agustus, September) tahun 2019, lokasi pemantauan dengan kondisi cemar berat mencapai 96 persen. Namun pada periode pemantauan terakhir pada bulan Oktober, November, dan Desember 2019, lokasi dengan status mutu cemar berat mengalami penurunan sebesar 32 persen menjadi cemar sedang atau cemar ringan. Alhasil, status mutu cemar berat ada di angka 64 persen.

Perihal DAS Ciliwung di Jakarta Pusat, jaringan sungai Krukut memiliki IP terendah 7,73 dan menyentuh angka maksimum sebesar 29,55. Masih mengitup laporan Pemantauan Kualitas Lingkungan Air Sungai Provinsi DKI Jakarta Tahun 2020, kondisi kecenderungan cemar besar di jaringan sungai krukut telah terjadi sejak 5 tahun terakhir. 

Lebih lanjut, Mustika mengatakan, sumber limbah domestik seperti bakteri koli tinja menjadi sumber dominan pencemaran sungai.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT