JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Ratusan Kepala Keluarga (KK) di RT 08 dan 014, yang berada di lingkungan RW 12, Pademangan Barat, Pademangan, Jakarta Utara mengalami krisis air bersih, Selasa (21/9/2021).
Guna memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti masak, mandi dan mencuci, warga terpaksa membeli air galon isi ulang.
Krisis air bersih tersebut diakibatkan kondisi air PAM keruh dan berbau selama tiga hari terakhir.
Warga RT 014, Gita sembiring (27) mengatakan, dalam sehari bisa membeli 5 air galon untuk memenuhi kebutuhan mandi dan mencuci.
"Harga satu galon air Rp5 ribu, dikali 5 aja udah Rp25 ribu, udah tiga hari gini. Ya berat juga kalau tiap hari gini," ucapnya saat ditemui di gang rumahnya, Selasa (21/9/2021).
Alasan Gita membeli air galon isi ulang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari karena tukang air gerobak keliling sudah tidak tampak di lingkungan rumahnya.
"Sekarang udah gak ada yang tukang air gerobak, udah lama," pungkasnya.
Ketua RT 08, Abdul Safei mengatakan, air PAM di wilayahnya sempat mati total selama satu hari. Dan di hari berikutnya air PAM kembali mengalir dengan kondisi keruh dan berbau.
Safei mengaku, hingga saat ini dirinya belum menerima alasan dari pihak AETRA selaku pengelola air PAM di lingkungannya.
"Dari dua hari yang lalu sama ini jadi tiga hari, sebelumnya normal, awalnya tiba-tiba air mati, pas keluar airnya butek keruh, dari AETRA-nya sendiri belum ngasih tau, belum ada pemberitahuan sampai saat ini," ujarnya.
Menurut Safei, setidaknya ada 800 KK yang mengalami krisis air bersih.