SERANG, POSKOTA.CO.ID - Dampak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) beberapa hotel di kawasan wisata Anyer - Cinangka, Kabupaten Serang masih memilih tidak beroperasi.
Hal itu dikarenakan mereka keterbatasan modal untuk menggaji karyawan dan biaya operasional, sementara pengunjung sepi lantaran banyak penyekatan.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Serang, Sukarjo mengatakan, hotel yang tutup selama PPKM semuanya ada 6 dari jumlah hotel yang ada di kawasan wisata Anyer - Cinangka sebanyak 28.
Menurut Sukarjo, adanya hotel yang tutup lantaran mereka keterbatasan modal untuk membayar gaji karyawan dan membayar listrik. Sementara yang masih mampu bertahan untuk tetap beroperasi, karena pemiliknya memiliki modal.
"Kalau buka kan harus bayar gaji karyawan, bayar listrik. Nah kalau seperti kami mampu bertahan ya pemiliknya aja modalin dulu sebelum rame lagi. Kemampuan owner kan beda beda, " ujar Sukarja, kepada wartawan.
Namun Sukarjo memastikan tidak ada hotel yang gulung tikar atau menjual asetnya lantaran sepi pengunjung. "Belum ada yang jual hotel, saya belum mendengar, kalau di Pelabuhan Ratu, Jawa Barat banyak," tuturnya.
Sukarjo pun mengungkapkan setelah Kabupaten Serang statusnya menjadi zona kuning atau level 2, hotel hotel sekarang ini sudah kembali beroperasi. "Sekarang sudah ada yang buka tutup, kalau yang masih tutup ada dua yaitu Alisa dan Green Garden," ujarnya.
Diakui Sukarjo, dengan dibuka kembali tempat wisata semuanya atusias. Namun ia berharap pengelola atau pelayan yang menjual produk pariwisata harus sadar dengan menjaga protokol kesehatan.
"Kesadaran itu untuk membuat kepercayaan kepada pemerintah maupun kepada pasar," katanya.
Sementara itu, Wakil Bupati Serang, Pandji Tirtayasa mengatakan, dampak akibat covid-19 untuk hotel hotel memang sangat luar biasa terasa. Karena kunjungan wisatawan dibatasi.
"Sekarang kasus covid-19 sudah mulai melandai, sehingga kegiatan ekonomi wisata diharapkan bisa mulai menggeliat. Tapi kita tetap harus waspada," tandasnya. (kontributor banten/rahmat haryono)