Cegah Sedini Mungkin, BPBD Pandeglang Pasang 10 Alat Pendeteksi Gempa dan Tsunami

Jumat 17 Sep 2021, 09:07 WIB
Pemkab Pandeglang berusaha mencegah sedini mungkin dari terjadinya Gempa dan Tsunama dengan memasang alat pendeteksi. (Foto/BMKG)

Pemkab Pandeglang berusaha mencegah sedini mungkin dari terjadinya Gempa dan Tsunama dengan memasang alat pendeteksi. (Foto/BMKG)

PANDEGLANG, POSKOTA.CO.ID - Kabupaten Pandeglang  masuk ke dalam salah satu wilayah yang rawan diguncang gempa bahkan tsunami di Provinsi Banten. 

Menanggapi hal itu, Pemerintah Kabupaten Pandeglang pun melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pandeglang mulai memasang alat pendeteksi gempa dan tsunami di beberapa titik lokasi yang rawan akan bencana tersebut.

Plt Kepala BPBD Pandeglang, Rahmat Zultikar mengatakan,  terdapat 3 jenis alat yang dipasang.

Yakni, Earthquake Early Warning Sistem (EEWS), dan Indonesia Tsunami Early Warning Sistem (Ina TEWS) Newgen.

"Alat-alat itu itu kita pasang di 9 Kecamatan. Dua alat yang berfungsi sebagai sirine pendeteksi dini tsunami di pasang di daerah labuan dan panimbang.

"Dan alat pendeteksi lainnya berupa Earthquake Early Warning Sistem telah terpasang di 7 kecamatan, yakni Mandalawangi, Carita, Sumur, Cikeusik, Cimanggu dan Cigeulis," katanya saat dihubungi,  Kamis (16/9/2021).

Ia menuturkan, pemasangan alat-alat itu dilakukan mengingat bencana tsunami yang terjadi 3 tahun yang lalu, tepatnya 2018. 

Saat itu, tsunami yang tidak bisa diprediksi karena tidak adanya alat pendeteksi telah membuat banyak korban berjatuhan. 

Oleh karenanya, dirinya tidak ingin hal serupa terjadi di kemudian hari, agar korban yang berjatuhan akibat bencana tersebut tidak jauh lebih besar.

"Kalau untuk EEWS akan bekerja memberi sinyal sekurang-kurangnya 13 detik sebelum gempa terjadi.

"Sinyal gempa akan diterima oleh BMKG. Kemudian akan diteruskan ke masing-masing BPBD yang telah memiliki alat tersebut," terangnya.

Berita Terkait
News Update