JAKARTA,POSKOTA.CO.ID - Wakil Wali Kota Jakarta Pusat, Irwandi, mengatakan lokasi rawan banjir di wilayah Jakarta Pusat mayoritas berada di tempat yang memiliki kontur tanah yang rendah.
Dikatakannya, kontur tanah yang rendah berakibat pada munculnya genangan air saat musim penghujan.
Guna mencegah banjir, Pemkot Jakarta Pusat Prioritaskan memberi perhatian mencari titik-titik genangan dan penyumbatan di tiap saluran air.
Selain itu juga upaya pengerukan, serta juga memperlebar beberapa salurah air.
Guna mengatasi hal tersebut, Pemerintah Kota Jakarta Pusat sedang melakukan sejumlah penanganan, seperti mencari titik-titik genangan dan penyumbatan di tiap saluran air.
"Setiap hari minggu, Pemkot keliling bersama pihak Kelurahan dan Sudin Sumber Daya Air (SDA)," kata Irwandi, Jumat (17/9/2021).
Adapun sejumlah wilayah yang disorot yakni Tanah Abang, Banjir Kanal Barat, Bendungan Hilir, Kali Krukut, Johar Baru, Bungur, dan Pasar Baru di Gang Kelinci Sawah Besar.
Menurut data banjir lintas per tahun 2020, terjadi peningkatan ketinggian air di bulan oktober dengan tinggi 10 sampai 180 Cm. Lebih lanjut, hal ini mengakibatkan 29 kecamatan dan 72 kelurahan di DKI Jakarta terkena banjir.
Sebanyak 170 RW dan 1.933 KK terdampak banjir. Lebih lanjut, ada 6.250 jiwa terdampak dan 675 warga diantaranya harus mengungsi.
"Untuk pengerukan kali maupun sungai, kita sudah mempersiapkan penambahan eskavator. Pengerukan juga sudah mulai, saluran penghubung juga akan di cek," ujar Irwandi.
Selain itu, Pemkot Jakarta Pusat juga memperlebar beberapa salurah air. "Kegiatannya sudah berjalan, agar tidak ada penyumbatan," pungkasnya. (cr-05)