JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Banyak orang tidak menyadari kalau mereka sedang mengalami emotional burnout.
Hal ini dapat terjadi apabila seseorang merasa lelah, kurang tidur, dan berjuang melawan kelelahan emosional.
Kelelahan emosional adalah ketika seseorang merasa lelah yang berlebih hingga menyebabkan alami stres tingkat tinggi.
Stres yang berlebih ini dapat diperoleh dari kehidupan pribadi dan pekerjaan seseorang yang dapat menghasilkan emotional burnout.
Mengalami emotional burnout dapat mempengaruhi seseorang dalam menjalani kehidupan seperti kehilangan motivasi dan merasa tidak berdaya.
Ada beberapa gejala yang perlu diketahui ketika seseorang sedang mengalami emotional burnout seperti tidak memiliki motivasi, mengalami kesulitan tidur, kelelahan fisik, cepat marah, kehilangan nafsu makan, bahkan hingga depresi.
Mereka yang rentan mengalami emotional burnout diantaranya adalah mereka yang sedang dalam masa transisi besar dalam hidup, sedang berkabung, pekerja dengan tuntutan tinggi, dan pasien penyakit kronis.
Jika seseorang merasa sedang dihadapkan dengan emotional burnout maka ada baiknya jika langsung meminta bantuan orang terdekat atau bisa diatasi dengan mengikuti beberapa langkah di bawah ini yang telah dirangkum oleh poskota dari Healthline:
1. Hindari penyebab stres
Salah satu cara untuk menghilangkan stres adalah dengan menghindari penyebab stres. Mungkin apabila lingkungan pekerjaan seseorang yang menjadi penyebab utama datangnya stres, orang tersebut dapat mempertimbangkan untuk mengganti pekerjaan atau dipindahkan ke departemen berbeda.
2. Lakukan olahraga
Kegiatan olahraga dapat meningkatkan endorphin dan serotonin dalam tubuh yang dapat membuat keadaan emosional seseorang jauh lebih baik. Menyibukkan diri dengan melakukan olahraga juga dapat mengalihkan pikiran seseorang dari tekanan yang sedang dialami.
3. Konsumsi makanan sehat
Mengkonsumsi makanan sehat seperti sayuran, buah-buahan, daging, dan biji-bijian dapat meningkatkan vitamin dan mineral dalam tubuh. Dengan adanya vitamin dan mineral yang cukup untuk tubuh, maka hal tersebut akan mempengaruhi tingkat energi dan waktu tidur seseorang.