JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Dosen Politeknik Ilmu Pemasyarakatan (Poltekip) Kementerian Hukum dan Ham, Reza Indragiri, menanggapi kasus pencurian sepeda motor dengan cara menghiptonis korban di kawasan Depok, Jawa Barat.
Dalam peristiwa tersebut, pelaku membawa anak laki-lakinya untuk menghipnotis korbannya yang merupakan wanita.
Dalam kasus ayah mengajak anaknya untuk mencuri motor dengan cara menghipnotis, Reza Indragiri sebagai pakar Kriminologi menyoroti peran anak terkait kejahatan dan sasaran pelaku hipnotis, yakni wanita yang dijadikan korban.
Menurut Reza, kasus pencurian ini memang benar-benar murni bahwa pelaku telah menghipnotis korbannya. Tidak ada sangkut pautnya dengan sang anak.
"Anak tersebut tidak mempunyai peran apapun. Tampaknya memang pakai hipnotis," ujarnya dikonfirmasi Jumat (17/9/2021).
Menurut Reza, jika anak dianggap sebagai dari modus kejahatan, kemungkinan anak akan memperkuat kesan bahwa pelaku adalah orang baik.
"Kesan ini membuat korban lebih terperdaya lagi," jelas Reza.
Dalam peristiwa pencurian dengan modus hipnotis tersebut, korbannya merupakan seorang wanita. Menurut Reza, wanita lebih mudah terpengaruh dan mudah untuk dihipnotis.
"Apalagi karena korbannya adalah perempuan; satu dari tiga kelompok manusia yang konon memiliki suggestibility tinggi," pungkasnya.
Reza manambahkan, dalam kasus pencurian tersebut anak berperan sebagai saksi. Nantinya akan dapat menambah keterangan dari sang anak dalam pengejaran polisi kepada pelaku.
"Keterangannya bisa membuat polisi tahu di mana saja pelaku mungkin pernah pula beraksi," pungkasnya. (Cr01).