Terbongkar! Ada Dugaan Kongkalikong Tender di Kota Tangerang, Aktivis Pegiat Anti Korupsi Beberkan Fakta Mengejutkan

Kamis 16 Sep 2021, 16:34 WIB
Kabid Binamarga Dinas PUPR Kota Tangerang, Sandi Sulaiman. (foto: Iqbal)

Kabid Binamarga Dinas PUPR Kota Tangerang, Sandi Sulaiman. (foto: Iqbal)

TANGERANG, POSKOTA.CO.ID - Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Tangerang untuk Badan Penelitian Aset Negara Republik Indonesia (BPAN – RI) M Muchdi AR mengaku mengendus adanya kejanggalan dalam lelang proyek yang ada di Kota Tangerang. 

Menurut dia berdasarkan penelusuran tim investigasi BPAN, diduga ada kejanggalan dalam tender proyek Peningkatan Jalan Sisi Kiri SP Semanan Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang. 

Muchdi mengaku dari data yang diterima timnya, proyek Dinas PUPR Kota Tangerang tersebut mendapatkan pagu anggaran, Rp4,1 Miliar dengan nilai HPS Rp3.4 Miliar APBD Tahun 2021.

"Kita menemukan kejanggalan karena proyek ini dimenangkan oleh PT Emerald Putra Perwira yang turun penawarannya hanya kisaran 5 persen dari HPS, yaitu Rp 3.211.730.221,82, dan PT Emerald ini penawaran terendah no 6, alias penawar harga paling mahal dari 6 perusahaan yang memasukan penawaran," kata dia Kepada Poskota, Kamis (16/9/2021).

Hal ini tambah Muchdi, berbanding terbalik dengan paket pekerjaan lain yang serupa, dimana harga penawar perusahaan pemenang rata-rata diatas 20 persen. 

"Ada penawaran 20 sampai 23% dimenangkan yaitu paket pekerjaan Peningkatan Jalan KH Dewantoro Cipondoh, dimana pekerjaan yang HPS mencapai Rp.4.930.621.000,- ini, dimenangkan oleh PT Restu Agung Selalu dengan nilai penawaran turun sekitar 21 persen dari HPS," jelasnya. 

"Nilainya yaitu menjadi Rp.3.890.226.007,-, begitu juga dengan pekerjaan Peningkatan Jalan Suryadarma dimana HPS nya mencapai Rp. 13.107.696.796,-, dimenangkan oleh PT Syaira Mahaya Abadi dengan penawaran turun  sekitar 23 persen, yaitu menjadi Rp. 10.018.459.034,84," beber Muchdi.

Padahal, kata Muchdi, dari sisi jenis pekerjaan,kedua proyek ini sama dengan proyek peningkatan jalan sisi kiri SP Semanan, dimana yang paling banyak adalah pekerjaan betonisasi. 

Dengan demikian dirinya menanyakan apakah ada perbedaan harga beton di lokasi tersebut dengan dua proyek jalan.

"Rasanya ga, mungkin beda, pasti sama, yang jelas ada perbedaan mencolok dari proyek ini," tutur Muchdi. 

Seharusnya lanjut Muchdi, dimasa seperti ini ada upaya penghematan anggaran. Penghematan tersebut dapat dilakukan Pokja UlP.

Berita Terkait

News Update