Tegur Kapolri, Jokowi Akui Tak Alergi Dihina: Jangan Berlebihan, Dibilang Planga-plongo Sudah Makanan Sehari-hari

Kamis 16 Sep 2021, 13:49 WIB
Jokowi tidak anti kritik (Foto: @ibumegawati/Instagram)

Jokowi tidak anti kritik (Foto: @ibumegawati/Instagram)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID -  Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara tegas akui sangat keberatan dengan tindakan aparat yang dianggap berlebihan.

Hal ini menyusul tindakan aparat yang belakangan ini dituding sangat reaktif dengan mural berisi kritikan kepada pemerintah

Menanggapi hal itu, Jokowi langsung menegur Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo secara tegas.

"Saya sudah tegur Kapolri soal ini," ujar Jokowi dalam pertemuan dengan sejumlah pemimpin redaksi media di Istana Kepresidenan, Rabu, (15/9/2021).

Jokowi rupanya sangat menanggapi serius kasus penghapusan mural berisi kritik ke pemerintah.

Mantan Gubernur DKI ini mengaku tidak mengetahui perihal penangkapan, termasuk juga soal penghapusan mural.

Namun berdasarkan informasi yang diterimanya, tindakan polisi itu merupakan inisiatif petugas di lapangan.

"Kapolri mengatakan itu bukan kebijakan kita, tapi Kapolres. Dari Kapolres juga menyatakan bukan kebijakan mereka, tapi di Polsek," terang Jokowi.

Jokowi pun meminta agar jajaran Polri tidak berlebihan memberantas mural. “Saya minta agar jangan terlalu berlebihan. Wong saya baca kok isi posternya. Biasa saja. Lebih dari itu saya sudah biasa dihina," katanya.

Sehubungan hal itu, ia menegaskan ia tidak alergi terhadap kritik seperti yang dituduhkan.

"Saya ini dibilang macam-macam, dibilang PKI, antek asing, antek aseng, planga-plongo, lip service. Itu sudah makanan sehari-hari," katanya.

Perlu diketahui. Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengundang seorang peternak ayam asal Blitar, Jawa Timur ke Istana Merdeka pada Rabu (16/9/2021) kemarin.

Peternak bernama Suroto sempat viral beberapa waktu lalu setelah ditangkap polisi karena membentangkan poster tuntutan pembelian jagung dengan harga yang wajar.

“Pak Jokowi, bantu peternak beli jagung dengan harga wajar,” tulis poster tersebut.

Diundangnya Suroto ke Istana dikonfirmasi langsung oleh Wakil Ketua Paguyuban Peternak ayam Rakyat Nasional (PPRN) Suryono.

"Pak Suroto akan mewakili kami menemui Presiden di Jakarta. Beliau didampingi Pak Sukarman dan Pak Rofi Yasifun (Ketua PPRN, asosiasi peternak ayam petelur)," kata Suryono, Selasa (14/9/2021).

Suroto dan sejumlah asosiasi peternak ayam diundang ke Istana lewat undangan yang dibuat oleh Biro Protokol Sekretariat Presiden.

Awalnya dalam surat tersebut pihak Sekretariat Presiden memperbolehkan agar ada 11 orang pengurus dari PPRN yang diundang ke Jakarta.

Namun, pada akhirnya pihak PPRN lebih memilih untuk memberangkatkan tiga orang saja tidak lebih.

Ketiga perwakilan PPRN terlebih dahulu juga sudah melakukan test Covid-19 agar bisa tetap dinyatakan aman.

"Baru saja mereka bertiga selesai melakukan tes Covid-19 sebagai syarat melakukan perjalanan dan masuk ke lingkungan Istana," tukas Suryono.

Pertemuan sudah dilakukan dan di momen itu Suroto menjabarkan apa maksud dan tujuannya saat membentangkan poster ke arah Jokowi.

Suroto meyakini bahwa Presiden Jokowi menjadi orang yang bisa membantu menyelesaikan masalah yang sudah lama dialami oleh para peternak. (cr09)

 

 

Berita Terkait
News Update