INI temuan terbaru Kementerian Kesehatan. Terdeteksi ribuan orang yang positif Covid-19 masih jalan-jalan ke mal, pusat perbelanjaan, masuk bandara dan naik kereta api serta makan di restoran.
Mereka terdeteksi lewat aplikasi PeduliLindungi ketika memasuki area publik tersebut.
Seperti dikatakan Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, lewat aplikasi tersebut, status warga yang terkonfirmasi Covid-19 akan secara otomatis menjadi hitam.
Total yang terdeteksi warna hitam alias positif Covid-19 sebanyak 3.830, terbanyak masuk mal.
Masuk bandara 43 orang, masih naik kereta 63 orang, masuk restoran 55 orang.
Kita tahu, lazimnya orang terpapar Covid-19 akan beristirahat di rumah isolasi mandiri atau dirawat di rumah sakit rujukan.
Mengingat virus corona membuat penderitanya menjadi lemah, sakit cukup serius, tak sedikit yang sulit bernafas sehingga harus dibantu dengan oksigen.
Kalaupun tidak dirawat di rumah sakit, akan isolasi mandiri untuk mempercepat proses penyembuhan.
Tak kalah pentingnya, isolasi mandiri dilakukan agar tidak menulari anggota keluarganya, kerabatnya, atau tetangganya.
Karenanya, timbul pertanyaan, aneh ga ya? Kalau orang yang sedang terpapar Covid-19 masih jalan-jalan ke mal, masuk bandara, naik kereta, dan makan di restoran.
Mungkinkah mereka yang terdeteksi jalan-jalan ke area publik itu hanya kontak erat dengan pasien Covid atau materi virus corona yang masuk ke tubuhnya (CT Value Covid-19 - cycle threshold value Covid-19) masih sangat kecil sehingga belum terasa atau CT Value Covid sudah di atas 30 persen alias sudah sembuh.