ADVERTISEMENT

Tasikmalaya Diterjang Banjir dan Tanah Longsor yang Dipicu Hujan Deras, Akibatkan 14 Rumah Warga Rusak

Selasa, 14 September 2021 19:43 WIB

Share
Kondisi banjir di Tasikmalaya. (foto: dok.BNPB)
Kondisi banjir di Tasikmalaya. (foto: dok.BNPB)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kabupaten Tasikmalaya diterjang banjir dan tanah longsor yang mengakibatkan 14 rumah warga rusak. Bancana alam ini dipicu hujan lebat atau intensitas tinggi sejak Senin (13/9/2021).

Selain itu, curah hujan yang tinggi itu juga debit air Sungai Cilangla meluap, sehingga banyak rumah warga terendam banjir.

 Abdul Muhari, Ph.D., Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (14/9/2021) mengungkapkan, ada 14 rumah warga rusak.

Kerusakan tersebar di beberapa kecamatan, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Jawa Barat, pada Senin (13/9/2021), antara lain Kecamatan Culamega, Bojongasih, Sodonghilir, Cineam, Karangnunggal, Parungponteng dan Cipatujah.

"Namun demikian, dampak berupa kerusakan rumah warga berlokasi di Kecamatan Culamega sejumlah 8 unit, Karangunggal 3, Bojongasih 3 dan Sodonghilir 1. Bencana ini tidak mengakibatkan terjadinya korban jiwa," terang Abdul Muhari.

Selain berdampak pada kerusakan di sektor pemukiman, kejadian tersebut menyisakan material longsor di ruas jalan maupun menutup akses transportasi beberapa titik seperti di Desa Tobongjaya (Kecamatan Cipatujah), Desa Ereunpalay (Cibalong), Desa Bojongsari (Culamega).

Di Desa Bojongsari ini terdapat satu titik longsoran yang sempat menutup jalan poros desa penghubung menuju Dusun Sukajaya, Cibetear dan Cikondang, serta ruas jalan terbawa longsor di Desa Cipicung, Kecamatan Culamega.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya telah melakukan upaya penanganan darurat pascalongsor.

"BPBD setempat bersama dengan dinas terkait dan masyarakat membersihkan material longsor maupun material bangunan yang mengalami kerusakan. Pada ruas jalan yang tertutup material, BPBD berhasil untuk membuka akses jalan, seperti di Desa Ereunpalay dan Bojongsari. Sedangkan jalan yang belum dapat diakses, pemerintah daerah terus mengupayakan perbaikan darurat," tutur Abdul Muhari.

Kejadian yang dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi ini tidak hanya menyebabkan tanah longsor, tetapi juga banjir di beberapa wilayah. Curah hujan tinggi menyebabkan debit air Sungai Cilangla meluap. (*)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT