JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Penggunaan inhaler asma sudah barang tentu menjadi hal yang tidak asing bagi penderita penyakit saluran pernafasan. Tapi yang terbaru, ternyata inhaler asma juga bisa berguna bagi para penderita Covid-19.
Sejumlah dokter pernah melakukan uji ilmiah terhadap penggunaan inhaler asma pada pasien Covid-19. Hasilnya membuktikan, bahwa masa pemulihan mereka yang menderita virus Corona bisa lebih cepat tiga hari.
Salah satu orang dari kelompok pemulihan Covid-19, Sir Graham Brady menyarankan pemerintah agar mulai menggunakan inhaler asma untuk para pasien Covid-19.
"Jika rata-rata waktu tinggal di rumah sakit adalah delapan hari, dan pasien Covid-19 bisa lebih cepat tiga hari jika dibantu denga inhaler asa, coba saja pemerintah mensosialisaikan ini," katanya dikutip poskota dari Daily Mail.
Menanggapi hal itu, Menteri Kesehatan Inggris Jo Churchill memberikan jawabannya, pahwa panduan soal penggunaan inhaler asma sudah diberikan kepada dokter dan tenaga kesehatan yang bersangkutan.
Bahkan, kata Jo, pihaknya sudah meminta para dokter untuk meresepkan budesonide inhalasi.
Menurut penelitian terbaru, budesonide inhalasi paling sering digunakan sebagai inhaler ama.
Selain itu, sering juga digunakan sebagai inhaler penyakit paru obstruktif kronis.
"Departemen akan terus memantau hasil karena data dan analisa yang lebih rinci dari uji coba tersedia dan siap untuk panduan jika inhaler asma memang benar-benar cocok," ucao Churchill.
"Panduan klinis telah dikeluarkan untuk kasus per kasus, tetapi budisonide inhalasi saat ini belum direkomendasikan sebagai standar perawatan di Inggris," sambungnya.
Namun awal tahun ini, ada laporan bahwa warga Inggris yang terinfeksi Covid-19 sekarang dapat diresepkan inhaler setelah penelitian menemukan obat asma yang umum digunakan untuk membantu pemulihan pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri di rumah.
Sementara itu, Akademisi Universitas Oxford mengatakan, waktu pemulihan pasien Covid-19 yang menggunakan inhaler asma rata-rata menjadi tiga hari lebih pendek dibanding waktu normal.
Salah satu ahli yang melakukan penelitian, Richard Hoobs, menyebut penemuan inhaler asma sebagai pengobatan Covid-19.
"Ini adalah pertama kalinya pengobatan terbukti bermanfaat bagi masyrakat, dan sebagian besar pasien Covid-19 berada di rumahs sakit," kata profesor Gail Hayward.