Lalu katanya kemudian, santet bulu babi hanya bisa ditangkal lewat istri sendiri. Bagaimana caranya?
Maka dukun Nurdin minta izin untuk menerapi istri Cedin di kamar, itung-itung sebagai vaksinnya.
Dalam kamar itulah Nurdin lalu mengatakan bahwa penangkal penyakit Cedin harus dengan sperma istrinya. Lho memangnya perempuan memilikinya?
Bagi dukun Nurdin, ya punyalah. Bagaimana cara memperolehnya, harus dipancing lewat persetubuhan dengan lelaki lain, yang dalam hal ini bisa diwakilkan pada si dukun.
Awalnya Sunthi keberatan dengan terapi model dukun Nurdin.
Tapi karena kasihan suaminya sudah berminggu-minggu menderita, akhirnya dilayani juga sampai selesai dan kemudian Cedin diobati.
Setelah terima uang jasa dukun muda nan cabul itu kembali ke Lampung.
Tapi ditunggu reaksinya sampai semiggu, ternyata tak ada perubahan penyakit Cedin, padahal Sunthi sudah mengorbankan asetnya paling berharga.
Merasa ditipu, Sunthi pun melapor ke Polres Tanggamus dan dukun Nurdin pun ditangkap.
Dalam pemeriksaan dia mengakui bahwa sebetulnya dia lebih tertarik pada kemontokannya istri pasien, ketimbang mengobati pasiennya.
Namanya juga dukun cabul, untuk hal begituan idenya langsung timbul. (GTS)