JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Dinas Kebudayaan DKI Jakarta memberikan rekomendasi pemugaran Gedung Sarinah, Jakarta Pusat yang tengah melakukan transformasi untuk mempercantik diri.
Pemberian izin tersebut, ditegaskan Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, Iwan Henry Wardhana sebagai bentuk bukti nyata bahwasanya pelestarian dan pembangunan dapat saling melengkapi.
"Gedung Sarinah memiliki sejarah yang tidak boleh terlupakan dalam perkembangan kota di Jakarta. Nantinya, masyarakat akan menikmati bukan hanya sekedar belanja, tapi juga unsur kepariwisataan, sejarah serta kekayaan budaya nusantara,” terangnya, Jumat (10/9/2021).
Dalam memberikan rekomendasi, Disbud DKI Jakarta meminta pertimbangan dari Tim Sidang Pemugaran (TSP) yang beranggotakan ahli pelestarian dari berbagai disiplin ilmu, hingga kemudian diterbitkan surat rekomendasi pemugaran.
Sarinah seperti diketahui merupakan bangunan tinggi atau bangunan pencakar langit pertama di Jakarta, serta bangunan campuran modern yang terdiri dari 1 lantai basement dan 14 lantai.
Bangunan ini memiliki arsitektur gaya internasional dengan ciri utama terdapat menara yang berada di bagian belakang plaza.
Dalam transformasinya, PT Sarinah (Persero) berencana melakukan pembangunan gedung parkir non permanen. Gedung parkir tersebut akan diletakkan di posisi timur Gedung Sarinah, sehingga tidak menghalangi eksposur Gedung Sarinah dari Jalan M.H. Thamrin, Jalan Wahid Hasyim, dan Jalan Sunda.
Gedung Parkir tersebut terdiri dari 4 lantai dengan desain yang mempertimbangkan ruang hijau untuk merespons Kawasan Cagar Budaya Menteng, sehingga visual tidak terhalang, dan juga tetap menjaga kualitas penghijauan.
Gedung Sarinah dalam sejarahnya merupakan salah satu bangunan yang dibangun bersamaan dengan proyek-proyek besar lainnya (Seperti, Lapangan Medan Merdeka beserta Monumen Nasional, Jalan M.H. Thamrin, dan Gedung Sarinah beserta Plaza dan Kolam Pantul di depannya).
Pembangunan proyek besar ini digagas oleh Presiden pertama, Ir. Soekarno, setelah mengunjungi beberapa negara di dunia.
Pembangunan proyek-proyek besar tersebut dimaksudkan sebagai upaya dalam pembentukan karakter bangsa dan menunjukkan kebesaran dari bangsa yang baru merdeka dan sejajar dengan negara-negara besar lainnya di dunia. (deny)