Bongkar! Eks Napi Lapas Kelas 1 Tangerang Sebut Blok C Dihuni Gembong Narkoba, Tak Disangka Ini Pengakuannya

Jumat 10 Sep 2021, 10:06 WIB
Tim Inafis Polri meninggalkan lokasi kebakaran Lapas Kelas 1 Tangerang usai melakukan olah tempat kejadian perkara. (foto: poskota/fernando toga)

Tim Inafis Polri meninggalkan lokasi kebakaran Lapas Kelas 1 Tangerang usai melakukan olah tempat kejadian perkara. (foto: poskota/fernando toga)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Seorang mantan narapidana (Napi) kasus narkoba penghuni Blok C Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 1 Tangerang, Banten, berinisial J (40), membongkar seluk-beluk blok yang pernah dihuninya tersebut, yang terbakar pada Rabu (8/9/2021) dini hari dan menewaskan 44 orang napi.

J mengatakan, Blok C Lapas Kelas 1 Tangerang, Banten, biasa dihuni oleh sejumlah bandar atau gembong narkoba.

Di blok tersebut ada apotek besar (istilah penjual narkoba berskala besar) disebut juga ada pentolannya. Sehingga, menurutnya, tak heran jika terjadi gesekan antarpentolan narkotika.

“Blok yang terbakar itu adalah blok yang dihuni para pentolan. Sedang pengedar tersebar di blok lain,” ujar J kepada Poskota.co.id yang mewawancarai secara eksklusif, Kamis (9/9/2021).

Modus peredaran barang, lanjut J, bekerja sama dengan sipir penjara seperti kesatuan pengamanan lembaga pemasyarakatan (KPLP), petugas keliling (Gasling), penjaga pintu utama (P2U), portir dan regu.

“Yang dominan untuk nyelemin (menyelundupkan) barang tersebut dilakukan petugas yang sering jaga malam atau Gasling,” ungkapnya.

Jumlah barang haram yang dapat diselundupkan oleh petugas terbilang fantastis. “Banyak bisa sampai 1 ons (100 gram). Imbalan untuk petugas bisa sampai jutaan rupiah (biaya penyelundupan),” ujarnya.

Dari pengalamannya selama berada di sel, J mengatakan, bahwa di blok tempat terjadinya kebakaran terdapat beberapa apotek atau penjual narkoba. Peredaran
tersebut menurut J diketahui oleh KPLP di Lapas tersebut.

Berusaha Bertahan Hidup

Menurut J, menjadi seorang Napi atau Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) tidaklah mudah. Apalagi, harus berusaha supaya bisa bertahan hidup di tengah banyaknya orang yang terjerat berbagai macam kasus. 

Kehidupan seorang WBP ditentukan dengan bagaimana dia berinteraksi, cara dia bergaul dan cara dia bertahan. Untuk dapat bertahan dalam menjalani sisa hukuman seorang WBP harus piawai mencari uang.

Berita Terkait
News Update