Dengan penuh harap, saat ini ia sangat ingin sekali bekerja atau Memiliki pekerjaan agar dapat mencari uang dan membantu ekonomi orang tua.
"Pengen banget bantu orang tua, mau kerja, kayak di pabrik gitu, mau punya modal dan setelah itu buat usaha," ucapnya penuh harap.
Atas kejadian tersebut, Ikbal yang saat itu duduk di kelas 2 SMA di SMA N Tambun Selatan harus rela keluar dan mengikuti sekolah Paket C di Salah satu yayasan di tambun selatan.
Diketahui, Ikbal merupakan korban penganiayaaan oleh warga karena dituduh mencuri, kejadian tersebut ia juga sempat di cekik, dipukul balok, ditendang, dan diikat oleh warga yang menghajar dirinya.
Dimana hal itu membuat dirinya kini tak banyak beraktivitas seperti remaja lainnya.
Saat itu dirinya, masih menjalani masa remaja yaitu delapan belas tahun. kini baik Ikbal dan keluarga masih menunggu keadilan dari pihak penyidik kepolisian untuk mengungkap kasus tersebut.
Ayahnya, Syachroni juga telah berusaha melaporkan kejadian yang menimpa anaknya ke Komnas Ham, Kemenkum HAM, Mabes Polri, dan Propam Polda Metro Jaya.
Pada saat kejadian lima tahun lalu, dimana ia dikeryok oleh warga karena dituduh mencuri.
Jika sedang dalam beraktivitas lalu teringat kejadian tersebut, terkadang Ikbal begitu kesal dan jengkel.
Ia berharap keadilan segera datang, bahwasanya ia ingin para pelaku di pidanakan.
"Ya, yang mereka lakukan kepada saya seperti hukum rimba, saya sangat berharap polisi mengungkap tuntas, dan para pelaku segera dipidanakan, apalagi kondisi saya hingga menyebabkan seperti ini," pungkas Ikbal (kontributor/ihsan fahmi)