Sebelum Jembatan Terputus Tersapu Banjir Bandang Sungai Cidurian di Jasinga, Warga Mendengar Suara Gemuruh

Selasa 07 Sep 2021, 15:56 WIB
Perangkat desa dan aparat gabungan telah mengamankan lokasi jembatan yang terputus di Sungai Cidurian Kabupaten Bogor. (fogo: Angga)

Perangkat desa dan aparat gabungan telah mengamankan lokasi jembatan yang terputus di Sungai Cidurian Kabupaten Bogor. (fogo: Angga)

Sebelum Jembatan Terputus Tersapu Banjir Bandang Sungai Cidurian di Jasinga, Warga Mendengar Suara Gemuruh

BOGOR, POSKOTA.CO.ID -  Jembatan di atas Sungai Cidurian adalah akses penting bagi warga Desa Kolong Sawah, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor. 

Namun, dengan adanya banjir bandang, warga kehilangan akses penting tersebut, karena tersapu banjir bandang yang meluap dari Sungai Cidurian. Senin (6/9/2021) petang,. 

Sebelum terjadi ambruk dan terputusnya jembatan tersapu banjir bandang Sungai Cidurian, Desa Kolong Sawah, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor, Senin (6/9/2021) petang, warga mendengar suara gemuruh.

Bapak Yani, 50, warga mengatakan sebelum kejadian terputusnya jembatan untuk akses warga yang diketahui sekitar waktu bakda Magrib, ketika dirinya sedang melakukan salat magrib, saat itu  terdengar suara gemuruh dari arah Sungai Cidurian.

"Baru salat Magrib sekitar pukul 17:55 WIB, saat itu kondisi sedang hujan lebat, lalu setelah beberapa menit kemudian terdengar suara gemuruh seperti batu dilempar melihat keluar rumah jembatan sudah disapu bersih terbawa air," ujarnya kepada Poskota di lokasi kejadian, Selasa (7/9/2021) siang.

Selain itu Yani menyebutkan setelah jembatan terputus, rumah milik Pak Doyot berada tepat di bibir sungai ikut tersapu arus air yang kencang.

"Bapak Doyot bersama keluarga langsung mengungsi ke rumah tetangga saat kejadian sehingga tidak ada korban hanya kerugian materil saja rumah rusak berat," ungkapnya.

Sementara itu kejadian banjir bandang ini menurut Yani telah terjadi dua kali awal pada tahun  baru 2021 kemarin.

"Selain warga juga ada Pondok Pesantren  Salafiah dengan pengurus Kyai Ade sekitar 50 santri laki-laki terisolir tanpa akses jalan, listrik padam, dan bahan makanan seadanya," ungkapnya.

Yani menambahkan pemerintah Kabupaten Bogor agar secepatnya untuk memberikan bantuan kepada warga yang terisolir. (*)
 

Berita Terkait

News Update