Edo (kiri) dan Sodikin (kanan) saat foto bersama kepala sekolah dengan motor hasil modifikasinya. (Foto/luthfi) 

Regional

Salut, Edo dan Sodikin, Dua Siswa Disabilitas dengan Segudang Prestasi

Selasa 07 Sep 2021, 16:58 WIB

SERANG, POSKOTA.CO.ID - Edo dan Sodikin, siswa disabilitas tunarungu di SKh 2 Kota Serang dikenal sebagai sosok yang kaya akan prestasi, multitalent dan mempunyai skil yang di atas rata-rata. 

Keduanya, selain mampu memodifikasi motor gorila, puluhan prestasi lainnya juga sudah sering mereka dapatkan baik dari kategori seni maupun keterampilan. 

"Keduanya pernah menjadi juara 1 nasional untuk lomba kesenian pantonim, juara 3 nasional lomba kriya kayu, lomba poster kesehatan harapan 1 nasional dan juara 1 nasional melukis," ujar kepala sekolah SKh 2 Kota Serang, Nani Wiratni, Selasa (7/9/2021). 

Menurut Nani, kedua siswa tunarungu kesayangannya itu sejak SD memang sudah mempunyai banyak prestasi, baik lomba tingkat Kota, Provinsi maupun Nasional. 

"Makanya kalau ada kegiatan apa saja, saya selalu bawa dua siswa ini untuk ajang promosi, edukasi dan motivasi," katanya. 

Diakui Nani, Edo dan Sodikin sudah mulai sekolah di SKh sejak jenjang Sekolah Dasar (SD) sampai saat ini mereka sudah duduk di kelas 3 SMA di sekolah yang sama. 

Setelah mereka lulus, Nani berharap ada dunia industri yang merekrutnya ke dunia kerja, karena secara aturan mereka berhak mengisi alokasi dua persen kuota disabilitas di dunia industri. 

"Selama ini belum ada yang mengisi itu. Ada juga lulusan sini yang kami pekerjakan di sekolah sebagai tenaga kebersihan," ungkapnya. 

Bagi Nani, 28 tahun menghadapi anak-anak yang berkebutuhan khusus itu sangat menyenangkan. Tidak ada sama sekali kesulitan atau bahkan keluhan.

"Karena memang sejak pendidikan, saya fokusnya ke pendidikan khusus, jadi sudah terbiasa menghadapi anak-anak seperti di sini," ungkapnya. 

Selain itu, di mata Nani, mengajar anak-anak disabilitas itu sejatinya kita sendiri yang sedang belajar tentang arti syukur. Dari sisi managemen hati, dirinya banyak mengambil pelajaran dari kehidupan anak-anak di sini. 

"Sejatinya bukan saya yang menjadi guru, tetapi mereka yang mengajarkan arti ketulusan serta keikhlasan dalam menjalani hidup. Pelajaran berharga itu yang saya dapat dari mereka," jelasnya. 

Oleh karena itu, lanjutnya, Nani tidak ingin pindah mengajar ke sekolah umum lainnya, meskipun secara kasat mata lebih mudah. Ia tetap ingin mendedikasikan ilmunya di sekolah disabilitas ini. 

"Di sekolah ini ada 148 siswa dari tingkat SD sampai SMA yang terdiri dari lima kekhususan, tunarungu, tunadaksa, tunagrahita, tunanetra dan autis," tutupnya. (luthfillah)


 

Tags:
edosodikindisabilitas berprestasidua disabilitas berprestasiprestasi edo sodikinperstasi edo sodikin

Administrator

Reporter

Administrator

Editor