Leani Ratri mengenal bulu tangkis sejak masih berumur tujuh tahun dengan dibimbing langsung oleh orang tuanya.
Bakatnya menonjol bahkan sebelum mengalami kecelakaan dia sempat menjadi atlet normal dan berkat latihan dan kerja kerasnya dia mampu mencatatkan prestasi sejak usia muda, termasuk mewakili provinsinya dalam ajang nasional.
Leani Ratri mulai bergabung dengan Komite Paralimpiade Nasional Indonesia (NPC) pada tahun 2013.
Bersama timnas paralimpiade, Ratri semakin terpacu untuk berprestasi meski mempunyai keterbatasan.
Saat ini, dia tengah melanjutkan studi untuk gelar master dalam bahasa Indonesia di Universitas Veteran Bangun Nusantara di Sukoharjo.
Berkat kerja kerasnya, Leani Ratri dianugerahi gelar atlet parabadminton putri terbaik dari Federasi Badminton Dunia (BWF) dua tahun berturut-turut 2018-2019.
Gelar pertamanya dari para-badminton dicatatkan saat Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) 2012 yang berlangsung di Riau, provinsi kelahirannya.
Saat itu Ratri meraih masing-masing satu medali emas dan perak.
Berikut pretasi terbaik Leani Ratri Oktila:
- Kejuaraan Dunia BWF (emas ganda campuran di Korea 2017, emas tunggal putri di Swiss, 2019 dan emas ganda campuran di Swiss 2019).
- Asian Games (emas emas ganda campuran di Asian Paragames di Incheon 2014, emas ganda putri Asian Paragames di Jakarta 2018, emas ganda campuran Asian Paragames di Jakarta 2018).
- ASEAN Paragames (emas di nomor tunggal putri di Singapura 2015, emas ganda putri di Singapura 2015, emas ganda putri di Kuala Lumpur 2017, emas ganda campuran di Kuala Lumpur 2017).