Untuk capaian vaksinasi, per 2 September 2021, penyuntikan Dosis-1 di Papua sebesar 18,03% (masih di bawah capaian nasional 31,32%).
“Untuk 5 Kab/Kota yang terkait penyelenggaraan PON, minimal sudah harus 70% Dosis-1 sebelum PON dimulai, dan Dosis-2 akan segera kita kejar. Arahan Bapak Presiden, penonton yang belum vaksin tidak boleh masuk mengikuti PON. Karena itu masyarakat harus siap untuk divaksin segera,” jelasnya.
Beranjak ke kondisi perekonomian Provinsi Papua, berdasarkan data BPS laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Papua pada Kuartal II-2021 yakni 13,14% (YoY).
Sektor yang tumbuh positif dan cukup tinggi pertumbuhannya adalah sektor Pertambangan dan Penggalian (34,44%); disusul sektor Transportasi dan Pergudangan (14,82%); serta Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum (6,71%).
Pertumbuhan yang cukup tinggi tersebut harus terus dijaga, karena itu Pemerintah Pusat menggencarkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Provinsi Papua.
Sejak Januari s.d. 2 September 2021, penyaluran KUR di provinsi ini telah mencapai Rp1,40 triliun, dan diberikan kepada 31.097 orang debitur.
Porsi penyaluran KUR di Provinsi Papua selama 2021, jika dilihat per sektor, jumlah terbesar disalurkan untuk Sektor Perdagangan (52,14%), disusul Sektor Jasa-jasa (23,56%), dan Sektor Pertanian, Perburuan dan Kehutanan (16,78%).
“Tiga sektor ini harus terus didorong, penerima KUR-nya sudah jauh lebih tinggi dari yang lalu,” imbuhnya.
Kemudian, realisasi total belanja earmarked DAU/DBH (agregat se-provinsi) Papua sebesar 14,69%, dan untuk realisasi anggaran Insentif Nakes sebesar 16,70% serta dukungan vaksinasi sebesar 8,62%.
"Hal ini perlu menjadi perhatian masing-masing Pemda. Kami berharap dalam 4 bulan tersisa di tahun 2021 ini, anggaran bisa terserap lebih tinggi," pungkasnya. (rizal)