Karena sudah tua, ibarat mobil sebagaimana di atas, kecepatannya tinggal 40 Km/jam.
Bahkan ketika mendekati kompleks militer, tinggal 20 Km/jam. Itupun Jonathan sudah ngos-ngosan minta oksigen.
Tapi sejak itu Jonathan jadi sering masuk ke kamar mantunya. Soal amanat anaknya yang titip rindu buat istri, bodo amat!
Bapak sendiri di kampung juga butuh kok. Walhasil rindu Martinus buat istri, malah dipakai sendiri oleh ayahnya.
Dan karena sering memakainya, perut Leoni pun kemudian menggelembung alias hamil.
Bingunglah Leoni mencari penyelesaian. Apa mungkin minta pertanggungjawaban pada mertua? Mana bisa istri anak direbut dan dikawini sendiri.
Memangnya Begawan Wisrawa dari Lokapala? Karena gagal mencari penyelesaian, akhirnya bayi itu begitu lahir langsung dikubur hidup-hidup.
Maklum, Leoni tak siap diinterpelasi suami sendiri. Diajak makan-makan pun pasti Martinus tidak mau.
Ulah itu diketahui oleh bidan yang membantu persalinannya, tapi sudah terlambat. Maka sang bidan lapor polisi.
Mayat bayi digali dan tentu saja Leoni ditangkap, termasuk Jonathan sebagai “penyetrom”-nya.
Nyetromnya pakai voltase 220 apa 110 volt? (GTS)