Banyak Diprediksi Jakarta Terancam Tenggelam, Pemprov DKI Keluarkan 7 Jurus Menghindarinya

Jumat 03 Sep 2021, 17:10 WIB
Monumen Nasional (Monas) | Foto: (@monumen.nasional/Instagram)

Monumen Nasional (Monas) | Foto: (@monumen.nasional/Instagram)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID Sejumlah pengamat bahkan Presiden Amerika Serikat menyebutkan Jakarta dalam kondisi terancam akan tenggelam.

Kondisi itu, disebabkan adanya perubahan iklim yang menghantui seluruh dunia.

Tak ingin ancaman tersebut terjadi, Pemprov DKI Jakarta pun mengambil langkah pencegahan.

Dan sedikitnya, ada 7 jurus atau kebijakan yang diambil agar Ibukota Jakarta terhindar dari apa yang diprediksikan tersebut.

"Pertama, pembangunan tanggul pantai yang mulai dibangun di pesisir Utara Jakarta. Pembangunan ini, juga sebagai salah satu kegiatan strategi daerah yang jadi prioritas," terang Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta, Yusmada Faizal, melalui Webinar. 

Upaya kedua adalah pembangunan sistem polder.

Sistem ini memungkinkan air dipompa keluar kembali ke laut meskipun daerah pesisir sudah berada di bawah permukaan laut.

Kemudian, upaya pengawasan pemantauan penurunan permukaan tanah dalam rangka pengambilan keputusan untuk strategi mitigasi dan pengembangan wilayah pesisir bekerjasama dengan ahli dan akademisi. 

"Keempat program yang digenjot Pemprov DKI Jakarta adalah pelayanan air bersih dengan sistem perpipaan. Sistem ini diharapkan dapat menekan penggunaan air tanah yang menimbulkan penurunan permukaan tanah Jakarta," paparnya. 

Yang kelima dan keenam, sambung Yusmada, mengendalikan air tanah serta membuat penampungan air hujan di hulu sungai -sungai yang bermuara di Pesisir Jakarta. 

Terakhir, DKI akan membangun sistem pengelolaan air limbah untuk mendukung pemanfaatan air secara berkala melalui sistem daur ulang.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan berpendapat, bahwa Presiden Amerika, Joe Biden sedang mengajak negaranya sendiri untuk bertobat dari kebijakan yang tidak ramah terhadap lingkungan.

Biden sedang mengajak Amerika untuk melakukan pertaubatan paradigmatik. Karena kita tahu Amerika beberapa tahun sebelumnya berseberangan sekali (dengan kebijakan ekologis)," kata Anies, Selasa (10/8/2021).

Anies meminta semua pihak memaknai pidato Biden secara luas, bahwa kerusakan lingkungan yang menyebabkan perubahan iklim itu nyata dan tidak merespons dengan cara yang salah.

"Jadi ini ditunjukan bahwa ancamannya global di berbagai wilayah, termasuk Pulau Jawa ini," ucap mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut. (deny)

Berita Terkait

News Update