JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin meninjau pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) di Pondok Pesantren (Ponpes) Darunnajah, Pesanggrahan, Jakarta, Kamis (2/9/2021).
Dalam kegiatan itu, Wapres didampingi Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, serta para pimpinan Pondok Pesantren Darunnajah diantaranya Sofwan Manaf dan Hadiyanto Arief.
Selain itu, hadir pula Kepala Sekretariat Wapres Mohamad Oemar, dan Staf Khusus Wapres Bambang Widianto serta Masduki Baidlowi.
Wapres mengapresiasi pengurus Pesantren Darunnajah yang telah secara konsisten menerapkan protokol kesehatan dalam pelaksanaan PTM, bahkan jauh sebelum pemberlakuan PPKM level 3, dengan menyiapkan sarana dan prasarana yang diperlukan untuk memastikan PTM dapat berjalan degan baik.
Di sisi lain, Pondok Pesantren Darunnajah juga telah mengadakan vaksinasi dosis 1 dan 2 untuk para guru, administrator, dan karyawan yang berjumlah 365 orang.
Sedangkan jumlah santri yang sudah divaksin sebanyak 949 orang dari total 2.433 santri. Pesantren ini juga telah menyelenggarakan vaksinasi untuk siswa di luar lingkungan pesantren.
Oleh karena itu, lanjut Wapres, dalam rangka mendorong percepatan vaksinasi Covid-19, pada kesempatan ini pihak pesantren kembali mengadakan vaksinasi untuk 360 orang santri yang pelaksanaannya didukung oleh 4 orang tenaga kesehatan dari Puskesmas Ulujami.
“Saya mendukung percepatan pelaksanaan vaksinasi untuk semua pengurus, guru, administrator, dan karyawan, serta para santri sebagai upaya untuk menekan laju penyebaran virus Corona, selain tetap menerapkan disiplin protokol kesehatan 3M,” pungkas Wapres.
Sesuai dengan aturan pemerintah yang menyatakan bahwa wilayah yang menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 1 – 3 dapat mulai melakukan PTM, maka sekolah-sekolah yang berada pada daerah tersebut pun mulai melaksanakan PTM secara terbatas.
Peninjauan yang dilakukan Wapres ini bertujuan untuk melihat secara dekat bagaimana penerapan protokol kesehatan yang diterapkan oleh pihak sekolah pada proses belajar mengajar secara tatap muka.
Saat ini, dari total 2.433 santri yang ada, tercatat ada sebanyak 2.086 santri yang sudah kembali ke pesantren dan 347 santri masih melakukan sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). (johara)