Pemerataan Vaksinasi di Jabodetabek, Prioritas... (Kartunis/Sental-Sentil/Poskota.co.id)

Sental-Sentil

Pemerataan Vaksinasi di Jabodetabek, Prioritas...

Kamis 02 Sep 2021, 09:30 WIB

MESKI kasus Covid-19 kian melandai, tetapi tidak boleh lengah, mengingat penambahan kasus positif di beberapa daerah masih tergolong tinggi.

Kian melandainya perkembangan kasus Covid-19 ditandai dengan semakin berkurangnya jumlah daerah/kota yang berstatus zona merah.

Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menyebutkan, wilayah zona merah kian berkurang dari sebelumnya 53 kabupaten/kota, sejak 29 Agustus 2021, menjadi 15 kabupaten/kota.

Dari jumlah itu, tak satupun terdapat di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Maknanya ketiga provinsi ini bebas zona merah, menyusul DKI Jakarta yang telah lebih dulu menjadi zona hijau.

Meski begitu masih terdapat sejumlah kabupaten/kota yang dengan kategori zona orange dan kuning di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Ini yang harus diwaspadai terutama untuk mencegah terjadinya penyebaran virus terutama di wilayah aglomerasi seperti di Jabodetabek, Bandung Raya, Semarang Raya dan Solo Raya.

Kita tahu aglomerasi adalah beberapa pusat kota/ kabupaten/kota saling terhubung.

Begitupun aktivitas sosial ekonomi masyarakat sehari – hari telah menyatu dalam wilayah tersebut, sekalipun beda provinsi, kabupaten/kota. Contoh riil adalah Jabodetabek.

Dengan penyatuan aktivitas tanpa batas wilayah ini, tentu risiko penyebaran virus corona akan lebih rentan.

Apalagi setelah PPKM di Jabodetabek kian diperlonggar dari level 4 menjadi level 3 yang memungkinkan meningkatnya mobilitas masyarakat di Jabodetabek.

Sistem ganjil genap selain untuk mengurai kemacetan, mengurangi kepadatan lalu lintas, juga menekan mobilitas penduduk sebagai bagian dari upaya menekan laju penyebaran Covid-19.

Begitu juga kartu vaksin yang diberlakukan bagi warga yang hendak masuk Jakarta dengan angkutan massal seperti Commuter Line (KRL) adalah bagian dari pengendalian virus corona.

Kita tahu, warga non DKI yang beraktivitas di ibu kota (karena bekerja atau kegiatan sosial ekonomi lainnya) setiap harinya mencapai jutaan orang.

Yang menggunakan KRL saja setiap harinya di atas 375 ribu orang, ini di masa pandemi (Februari - Maret 2021).

Belum lagi dengan kendaraan pribadi (mobil dan sepeda motor) serta angkutan umum lainnya.

Berkaca pada lonjakan kasus Covid -19, pasca-lebaran di Jabodetabek, utamanya di Jakarta hingga mencapai puncaknya di atas 12 ribu orang per hari pada pertengahan Juli lalu, maka perlu langkah bersama mencegah terulangnya lonjakan kasus baru.

Kegiatan ekonomi sebagai upaya pemulihan harus terus didorong dan difasilitasi oleh masing-masing pemda/pemkot di Jabodetabek.

Tetapi, upaya menekan kasus Covid, harus terus ditingkatkan.

Membatasi orang keluar masuk Jabodetabek tanpa alasan yang jelas, bisa dianggap mengada-ada, mengingat kartu vaksin sudah berlaku umum.

Naik KRL, masuk mall, wajib menunjukkan kartu vaksin.

Jika kartu vaksin menjadi sebuah rujukan, maka peningkatan dan pemerataan vaksinasi di Jabodetabek menjadi prioritas, begitu pula di wilayah aglomerasi lainnya. (jokles)

Tags:
vaksinasivaksinasi tetap prioritasvaksinasi di jabodetabek prioritaskartu vaksinmal pakai kartu vaksinnaik krl pakai kartu vaksinppkm di jabodetabek diperlonggarPPKM Level 4PPKM level 3

Administrator

Reporter

Administrator

Editor