Bongkar Isu-isu Sensitif Anti Mainstream, Watchdoc Dokumentary Sukses Sabet Penghargaan Ramon Magsaysay 2021

Kamis 02 Sep 2021, 16:30 WIB
Watchdoc Documentary berhasil raih penghargaan Ramon Magsaysay Award 2021 dalam kategori Emerging Leadership. (Sumber: Youtube Watchdoc Documentary)

Watchdoc Documentary berhasil raih penghargaan Ramon Magsaysay Award 2021 dalam kategori Emerging Leadership. (Sumber: Youtube Watchdoc Documentary)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Rumah produksi karya dalam negeri, Watchdoc Documentary sukses menyabet penghargaan Ramon Magsaysay 2021 pada Selasa (31/8/2021). 

Watchdoc memperoleh penghargaan dalam kategori Emergent Leadership. Karena berbagai film dokumenter yang mereka garap termasuk ke dalam kategori jurnalisme investigatif disertai isu lingkungan, Hak Asasi Manusia (HAM) dan isu sosial.

Kabar menggembirakan ini dipublikasikan langsung melalui akun YouTube Watchdoc Documentary.

Dalam berbagai karya film dokumenter yang dihasilkan, Watchdoc selalu mengangkat isu-isu besar yang tidak banyak dibahas media mainstream untuk kemudian disorot secara eksklusif melalui tayangan yang mereka garap.

Sebelum Watchdoc Documentary, sudah ada 24 pemenang penghargaan Ramon Magsaysay baik individu maupun organisasi selama 63 tahun penghargaan ini hadir.

Rumah produksi ini telah menciptakan berbagai film dokumenter yang populer baik di dalam negeri maupun mancanegara seperti Sexy Killers, The EndGame, hingga Kinipan.

Akun Youtube mereka kini telah mencapai lebih dari 600 ribu subscribers dan meraih total jutaan penonton.

“Biasanya, kami hanya memberikan penghargaan ini kepada individu berusia  40 tahun dan dibawahnya yang merupakan emerging leaders,” ujar Presiden Ramon Magsaysay Award Foundation Susan Afan dalam siaran melalui kanal Youtube Watchdoc Documentary 

“Organisasi yang sudah berdiri kurang lebih selama 10 tahun kini bisa masuk ke dalam nominasi sebagai emerging organization, lanjutnya.

Beberapa individu dan organisasi asal Indonesia yang telah mendapatkan penghargaan ini sebelumnya adalah Pramoedya Ananta Toer pada 1995, Komisi Pemberantasan Korupsi  pada 2013, Abdon Nababan pada 2017, dan masih banyak lagi.

“Kami telah melakukan survei terhadap Watchdoc sejak 2019. Kami juga mendapatkan informasi dari banyak orang dan ternyata tidak semua orang senang dengan keberadaan Watchdoc. Banyak dari mereka yang mengatakan hal tidak baik tentang kalian (Watchdoc),” ungkap Susan Afan secara jujur. 

News Update