JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pandemi Covid-19 berdampak pada berbagai aspek kehidupan di dunia. Ini juga mempengaruhi urusan donor transplantasi organ tubuh.
Ketersediaan organ tubuh menjadi terbatas pun terbatas dan mengalami penurunan selama dua tahun terakhir.
Pasalnya banyak rumah sakit yang diprioritaskan untuk menangani pasien Covid-19 dan khawatir pasien transplantasi dan donor justru akan terpapar Covid-19 ketika sedang melakukan perawatan.
Pada tahun 2020 hingga 2021 terjadi penurunan yang cukup drastis donatur organ tubuh sebanyak 50 hingga 80 persen jika dibandingkan dengan tahun 2019 menurut laporan penelitian NHS Blood and Transplant.
Donor dan transplantasi ginjal, paru-paru, hati dan liver mengalami penurunan tiap bulannya. Pasien yang membutuhkan donor pun terpaksa menunggu lebih lama lagi untuk mendapatkan donor yang sesuai.
Kegiatan donor dan transplantasi ini pun semakin dipersulit dengan kebijakan rumah sakit yang semakin ketat di masa pandemi Covid-19.
Pasalnya, ada banyak prosedur yang dilakukan serta hal-hal yang perlu diantisipasi dalam penanganan pasien rumah sakit akibat virus Covid-19 yang menghantui seluruh masyarakat dunia.
Dilansir melalui The Guardian laporan Lancet Public Health yang dipaparkan melalui Kongres European Society for Organ Transplantation (Esot) 2021 terdapat penurunan yang cukup drastis di berbagai negara di dunia dalam hal donor dan transplantasi organ.
Melalui laporan yang sama, data menunjukkan donor dari orang yang masih hidup mengalami penurunan dibandingkan dari donor yang sudah meninggal. Peneliti menemukan kemungkinan adanya kesulitan baik dalam hal logistik maupun etika dalam rumah sakit selama pandemi ini.
Kekhawatiran ini timbul akibat rumah sakit takut memaparkan virus Covid-19 ke donor hidup ketika mereka melakukan proses donor dan transplantasi.
Bahkan, di beberapa wilayah, banyak rumah sakit yang tidak membuka penerimaan donor ginjal dan transplantasi hati dari orang yang masih hidup.
