ADVERTISEMENT

Indonesia Salah Satu dari 4 Negara yang Masih Gunakan BBM Beroktan Rendah

Selasa, 31 Agustus 2021 15:21 WIB

Share
Menteri ESDM Ajak Masyarakat Beralih ke BBM Ramah Lingkungan. (foto/esdm)
Menteri ESDM Ajak Masyarakat Beralih ke BBM Ramah Lingkungan. (foto/esdm)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

POSKOTA.CO.ID - Langkah Kementerian ESDM untuk membatasi outlet penjulan BBM jenis premium ke yang lebih ramah lingkungan mulai mencatatkan hasil yang baik. 

Ini terlihat dari adanya tren yang menunjukkan rendahnya konsumsi premium pada tahun 2021.

"Sesuai dengan program langit biru Pertamina, outlet penjualan premium mulai dikurangi pelan-pelan, terutama pada saat pandemi, dimana crude jatuh, substitusi dengan Pertalite," ujar Menteri ESDM Arifin Tasrif, seperti dikutip Poskota.co.id dari halaman resmi esdm.go.id.

Arifin menambahkan, semua Negara kini mulai meninggalkan penggunaan premium yang beroktan rendah. 

Tercatat hanya ada empat negara di dunia yang sampai saat ini masih mengonsumsi premium dengan nilai oktan (RON) 88. 

Dari empat negara tersebut, Indonesia menjadi salah satunya, ia pun mendorong agar Indonesia dapat meninggalkan Premium.

"Masih ada empat negara di dunia masih menggunakan Premium. Kita tertinggal dari Vietnam yang sudah Euro 4 dan akan masuk ke Euro 5. Kita masih Euro 2," ungkap Arifin.

Arifin menerangkan tujuan peralihan ini untuk meningkatkan kualitas BBM dan menekan emisi gas. 

"Dalam jangka panjang, memperhatikan perkembangan teknologi kendaraan yang menuntut kualitas BBM lebih baik, maka kami harap akan ada shifting konsumsi ke lebih baik yakni Pertamax. Dalam hal ini, kami mohon dukungan bagaimana bisa merespons ini dengan baik," terangnya.

Sebagaiman catatan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), serapan premium selama Januari sampai Juli 2021 tergolong rendah. 

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT