SEMENJAK pandemi Covid-19 tidak sedikit aktivitas masyrakat dibatasi.
Bahkan bukan hanya kegiatan pekerja saja, namun kegiatan belajar mengajar juga ditiadakan secara tatap muka.
Hal ini tentunya dilakukan untuk menekan angka penyebaran virus corona.
Melihat hal ini banyak warga masyarakat yang mengeluhkan anak mereka menjadi malas.
Bahkan saat pembelajaran dilakukan secara online atau daring mereka banyak yang melakukan aktivitas negatif.
Salah satu keluhan itu dilontarkan oleh (08137786xxxx) dalam keluhannya ke Poskota dia menuliskan, bunyinya;
"Tolong carikan solusi agar anak-anak bisa kembali sekolah tatap muka.
"Karena jika di rumah saja mereka hanya main HP. Tapi kalau keluar juga malah banyak yang ikut tawuran.
"Saya kira sekolah atau pembelajaran tatap muka bisa diadakan dengan pengecualian dari Pemerintah."
Menyikapi hal ini Pemerintah Kota Tangerang Selatan mewacanakan dapat membuka sistem Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
Namun PTM ini masih akan digelar secara terbatas.
"Insya Allah target kita pas September besok akan uji coba PTM terbatas," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangsel, Taryono, Minggu (29/8/2021).
Dirinya memastikan PTM terbatas hanya dilakukan di beberapa satuan pendidikan tertentu saja.
"Karena sekolah tidak siap dan sudah melaporkan data pokok pendidikan secara online.
Salah satu komponen syarat PTM terbatas, lanjut Taryonk, satuan pendidikan meski bisa menerapkan 50:50 peserta didik belajar ke sekolah dan sisanya di rumah (blended learning).
"Nah satuan pendidikan yang siap gelar PTM terbatas nantinya akan di SK-kan oleh pemerintah daerah,"
jelasnya.
Menurut dia dalam pelaksanaannya nanti PTM akan dilakukan secara bergilir.
Untuk melakukan PTM pihak sekolah juga diwajibkan menyediakan fasilitas protokol kesehatan
"Seperti sarana cuci tangan, sanitizer dan lainnya," jelasnya. (Muhammad Iqbal)