Ilustrasi, Apapun Situasinya, Lebih Aman Pakai Masker. (Kartunis/Sental-Sentil/Poskota.co.id)

Opini

Pandemi Covid-19 Mau Selesai? Semua Tergantung Kita

Senin 30 Agu 2021, 06:00 WIB

OLEH GURUH NARA PERSADA, WARTAWAN POSKOTA

MENGGEMBIRAKAN, itulah kata yang mungkin yang saya dapat katakan ketika mendengar kabar tercapainya herd immunity atau kekebalan berkelompok di Jakarta.

Vaksinasi di Jakarta yang konon sudah mencapai 100 persen dosis satu (meski 30 persen di antaranya bukan dari warga ber-KTP Jakarta) adalah kabar yang sangat baik

Apalagi ketika capaian vaksinasi tersebut diikuti dengan penurunan kasus Covid-19 di Jakarta dan sekitarnya.

Bagi warga Jabodetabek, hari-hari mendengar kabar kerabat, keluarga, rekan kerja, atau tetangga yang positif Covid-19 mulai berlalu.

Setidaknya kasusnya berkurang sangat dibanding ketika Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) baru mulai berlaku di awal Juli 2021.

Hari-hari ini rasanya hidup dalam ketakutan tersebut mulai berkurang.

Orang sudah mulai berani lagi berolahraga keluar rumah, pusat perbelanjaan sudah dibuka lagi, beberapa tempat wisata juga sudah memiliki izin beroperasi meski dengan aturan ketat dan pengunjung yang sangat terbatas.

Agaknya kehidupan setelah era herd immunity cukup baik, ya. Pasien Covid-19 di rumah sakit berkurang signifikan.

Bahkan tenda-tenda darurat sudah dilipat karena tidak ada pasien untuk ditampung di bawahnya.

Tenaga medis yang disiagakan di sejumlah fasilitas isolasi terpadu untuk menampung pasien isolasi mandiri bahkan banyak yang sudah dikembalikan ke faskesnya masing-masing.

Alasannya, beberapa tempat isolasi terpadu dalam kondisi nol pasien.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan efektivitas vaksin Covid-19 bisa terlihat dari jumlah keterpaparan orang yang sudah divaksinasi dengan orang yang belum menjalani vaksinasi.

Anies mengatakan, dari jumlah warga yang sudah mendapatkan vaksin dosis pertama, hanya 0,3% yang terpapar Covid-19.

“Mereka-mereka yang sudah tervaksin itu menjadi kasus positif itu sedikit sekali, ada tapi sedikit sekali, hanya 0,3%,” kata Anies beberapa waktu lalu. 

Sementara itu, jumlah kasus Covid-19 warga yang sudah mendapatkan vaksin dosis kedua lebih sedikit lagi.

Setidaknya hanya ada 0,01% dari total penerima vaksin Covid-19 dosis kedua (lengkap) yang terpapar Covid-19.

“Dan kalau sudah dapat vaksin kedua itu hanya 0,01%,” ucap Anies.

Orang nomor satu di ibukota itu mengatakan, sedikitnya angka keterpaparan karena vaksinasi Covid-19 sudah bisa dibuktikan.

Sehingga, dia mengajak masyarakat untuk segera melakukan vaksinasi Covid-19 agar lebih terlindungi dari keterpaparan Covid-19. 

“Jadi kalau sudah tervaksin insya Allah sudah terlindungi daripada yang tidak tervaksin.

Begitu juga sampai pada tingkat kematian, mereka yang sudah tervaksin itu jauh lebih aman dibandingkan mereka yang belum tervakin,” kata Anies.

Data terakhir yang diperoleh progres vaksinasi Covid-19 di Jakarta sudah mencapai 76,6% atau sebanyak 6.753.288 orang untuk dosis pertama.

Sedangkan dosis kedua mencapai 2.067.633 orang atau 23% dari target 7,5 juta penduduk.

Meski diyakini masih panjang dan Covid19 masih mengancam, namun setidaknya secercah harapan tampak terlihat di ujung perjalanan pandemi ini. 

Tidak ada resep jitu juga untuk melawannya. Saat ini kita hanya bisa patuh prokes, mau menggunakan masker dengan benar, dan mau divaksinasi.

Semoga kedisplinan tersebut mampu menjaga penyebaran virus Corona tetap rendah, kalau bisa hilang selamanya.

So, untuk wujudkan itu semua tergantung pada diri kita.(*)

Tags:
gubernur-dki-jakarta-anies-baswedanpemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakatPPKMvaksinasi di jakartaherd immunity di jakartaKasus Covid-19

Administrator

Reporter

Administrator

Editor