Anak sering kali mengalami rasa trauma tanpa orang tua sadari. (Foto/unsplashfreeimage)

Kesehatan

Pahami 4 Tanda ini, Jangan Abaikan Rasa Trauma Anak di Masa Pandemi

Minggu 29 Agu 2021, 08:00 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Banyak orang yang tidak sadar kalau tidak sedikit anak-anak mengalami trauma, terutama di masa pandemi Covid-19 ini.

Permasalahan kesehatan anak di tengah pandemi merupakan salah satu hal penting yang perlu menjadi perhatian orang tua dan berbagai pihak.

Belakangan ini, banyak anak yang kehilangan orang tua, keluarga dan teman-teman mereka akibat Covid-19.

Hal ini tentunya dapat menyebabkan luka pada anak hingga menimbulkan rasa trauma.

Tidak hanya orang dewasa yang mengalami tekanan mental akibat pandemi Covid-19, baik akibat kehilangan orang terdekat maupun pekerjaan.

Anak-anak juga banyak yang mengalami  tekanan karena kehilangan masa-masa sekolahnya, beraktivitas dan bersosialisasi dengan teman sebaya.

Memahami bahwa anak sedang mengalami permasalahan mental bukanlah hal yang mudah.

Kondisi mental yang sedang terganggu bukanlah hal yang dapat terlihat kasat mata, perlu adanya pendekatan khusus untuk mengetahuinya.

Terkadang, anak juga dapat memperlihatkan gejala seperti emosi yang tidak stabil atau jam tidur yang berantakan.

Untuk dapat mengetahui kondisi anak tanpa mengira-ngira, komunikasi dapat menjadi salah satu cara tercepat untuk mengetahui kondisi anak.

Orang tua yang dapat memahami anak dengan baik dan memulai perbincangan secara terbuka berpotensi mendeteksi kondisi anak yang tidak baik dengan cepat.

Dilansir melalui media Today, beberapa tanda anak mengalami trauma adalah:

1. Masalah tidur
Anak yang sedang terganggu keadaan mentalnya akibat trauma sering kali mengalami kesulitan untuk tidur atau gelisah ketika tidur. Kegelisahan anak saat tidur ini biasanya diakibatkan oleh mimpi buruk.

Sebagai akibat dari kegelisahan anak, waktu tidur pun berkurang. Hal ini menyebabkan jam tidur anak menjadi berantakan.

2. Mengalami sakit kepala
Pusing dan mual juga dapat menjadi tanda ketika anak sedang menagalami rasa trauma. Kegelisahan dan depresi dapat menyebabkan tanda-tanda fisik.

3. Emosional tidak stabil
Kondisi trauma yang terjadi pada anak dapat mempengaruhi anak dalam bersikap.  Anak sering kali akan menjadi lebih agresif, seperti berteriak dan marah secara berlebihan.

Anak juga sering kali kedapatan menangis secara terus menerus atau menangis karena hal-hal kecil. Selain menangis, perilaku anak juga bisa tiba-tiba berubah bersemangat dan aktif.

4. Kehilangan ketertarikan
Anak yang sedang mengalami trauma sering kali kehilangan rasa ketertarikan kepada suatu hal atau aktivitas. Semangatnya akan berkurang dan mempengaruhi aktivitas lainnya.

Hilangnya semangat ini pun dapat mempengaruhi berbagai kegiatannya seperti dalam sekolah, lingkungan pertemanan, bahkan lingkungan keluarga. 

Kepada media Today, seorang ahli anak dr. Deborah Gilboa menyarankan agar orang tua berperan aktif untuk memperhatikan kondisi mental anak.

Ia mengatakan bahwa orang tua bisa berkomunikasi dengan anak mengenai kondisi mereka dan apa yang mereka rasakan tiap harinya.

Selain itu jika kesulitan, orang tua bisa membawa anak atau mengkonsultasikan permasalahan tersebut kepada dokter ataupun ahli yang memiliki kapabilitas dalam hal ini. (nelsya namira putri)

Tags:
trauma pada anakbahaya trauma pada anakatasi trauma pada anakpandemi buat anak traumatrauma pandemi pada anakcara atasi trauma pada anakciri anak alami traumaciri anak trauma

Administrator

Reporter

Administrator

Editor