JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Greysia Polii memamerkan medali emas Olimpiade Tokyo 2020 miliknya dalam video bincang-bincangnya bersama Boy William.
Melalui kanal Youtube Boy William, Greysia sebut medali Olimpiade terbuat dari plastik.
Video ini termasuk dalam konten Nebeng Boy New Generation Eps. 41 dan baru diunggah pada tanggal 25 Agustus 2021.
Dalam videonya, Boy terlihat penasaran dengan dengan medali emas milik Greys yang katanya selalu dibawa kemana-mana.
Perempuan kelahiran 1987 ini mengatakan bahwa medali dari Olimpiade Tokyo 2020 berbahan dari berbagai macam plastik hasil daur ulang.
Meskipun begitu, ia tetap menegaskan bahwa medali tersebut tetap dilapisi dengan lapisan emas 6 gram pada bagian luarnya.
Penyelenggaraan olimpiade ini memang cukup unik.
Sebagai negara penyelenggara olimpiade, Jepang berusaha sebisa mungkin untuk mewujudkan kompetisi ramah lingkungan.
Selama kurang lebih 2 tahun, Jepang berusaha mengumpulkan limbah untuk didaur ulang menjadi sekitar 5.000 medali.
Melalui laman Twitter resminya @Tokyo2020, pihak penyelenggara berusaha bergerak menuju masa depan yang lebih inovatif.
Bersama perancang medali Junichi Kawanishi, mereka mengumpulkan limbah elektronik dan mengekstrak logam mulia ponsel, kamera, laptop dan barang elektronik lainnya untuk didaur ulang menjadi bahan utama medali.
Selain medali, Jepang juga berinovasi dalam hal lainnya dalam rangka mewujudkan olimpiade ramah lingkungan, seperti tempat tidur dari kardus, podium dari plastik daur ulang, obor dari limbah hasil konstruksi, hingga baju seragam yang berasal dari limbah polyester dan bahan dari tumbuhan.
Penggunaan energi terbarukan juga diterapkan pada transportasi bagi para atlet menuju dan pulang dari lokasi pertandingan pada masa olimpiade.
Energi terbarukan ini memanfaatkan panel surya, air hujan, sampai air daur ulang.
Pada 2 Agustus 2021, Greysia Polii bersama Apriyani Rahayu berhasil membawa pulang medali emas untuk cabang olahraga bulu tangkis ganda putri untuk Indonesia.
Keduanya menjadi satu-satunya perwakilan Indonesia yang berhasil menggapai posisi pertama dari seluruh cabang olahraga.
Kemenangan emas keduanya menjadi kemenangan pertama bagi tim ganda putri Indonesia sejak diadakannya Olimpiade pada tahun 1992.
Berbagai apresiasi dari pihak swasta dan pemerintah pun berdatangan untuk keduanya sejak mereka menginjakan kaki di Indonesia sepulangnya dari Tokyo. (nelsya namira putri)