JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kekerasan Berbasis Gender Online atau KBGO merupakan bentuk kekerasan dan pelecehan yang berbasis daring dan menyerang korban berdasarkan gender.
Siapapun yang menggunakan teknologi dan internet dapat menjadi korban KBGO.
Di Indonesia, akibat adanya bias gender, perempuan menjadi salah satu korban yang paling rentan menjadi korban KBGO.
Kekerasan ini dilakukan dengan tujuan menyerang dan melecehkan para korban yang pelaku anggap lemah.
Terdapat beragam cara pelaku KBGO dalam menyerang korbannya, mulai dari ancaman atau pelecehan melalui kiriman chat, gambar, maupun video melalui berbagai jenis platform online.
Maka dari itu diperlukan langkah-langkah menghindari Kekerasan Gender Berbasis Online ini.
Melalui webinar “Menguatkan Arah Kebijakan dan Strategi Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan 2022”, Ketua Komnas Perempuan Andy Yentriyani mengatakan bahwa terjadi peningkatan kasus kekerasan terhadap perempuan pada 2021.
Telah tercatat sebanyak 2500 kasus kekerasan terhadap perempuan yang dilaporkan kepada Komnas Perempuan, hal ini termasuk kekerasan secara online yang termasuk ke dalam KBGO.
Situasi Work From Home (WFH) selama pandemi yang menyebabkan banyak orang tidak bisa terlepas dari kebutuhan internet menjadi faktor pendorong bertambahnya korban KBGO sebanyak tiga kali lipat dari sebelumnya.
Selain belum ada kebijakan yang mampu melindungi korban sepenuhnya, maka sebagai pengguna internet banyak yang harus diperhatikan agar terhindar dari KBGO.
Lembaga SAFEnet telah mengeluarkan panduan 8 langkah menghindari Kekerasan Gender Berbasis Online
1. Memisahkan akun berdasarkan kepentingannya
Pisahkan antara akun yang dibuat untuk kepentingan publik dan kepentingan pribadi. Hal ini dilakukan agar dapat melindungi hal-hal yang bersifat pribadi agar tidak tersebar ke publik.
2. Pastikan pengaturan privasi sudah sesuai
Sesuaikan kenyamanan dalam membagikan data pribadi pengaturan privasi seperti nama, umur, tanggal lahir, nomor telepon, lokasi, dan juga foto.
3. Jangan buat password terlalu mudah
Untuk menghindari peretasan, pastikan password-mu bukanlah sesuatu yang mudah ditebak. Gunakan 2-Step Authentication atau 2-Step Verification jika dirasa akan mempersulit orang yang akan meretas akun.
4. Jangan mudah percaya aplikasi pihak ketiga
Aplikasi pihak ketiga sangat rentan untuk menyebarkan informasi karena mereka tidak memiliki tanggung jawab terhadap data diri yang seseorang miliki dan dapat merugikan baik secara online maupun offline.
5. Hindari berbagi lokasi
Pastikan untuk tidak menyalakan real time location sharing, karena hal ini dapat dimanfaatkan oleh orang yang ingin berbuat jahat.
6. Perhatikan URL yang akan diakses
Berhati-hati dalam mengakses URL yang telah disingkat, terutama jika terlihat mencurigakan. URL tersebut bisa mengarahkan ke situs berbahaya dan mencuri data pribadi pengakses.
7. Lakukan data detox
Mozilla dan Tactical Tech membuat data detox untuk melakukan pengecekan terhadap data diri pengguna internet. Bagi yang ingin mengecek apakah data pribadi mereka aman, maka bisa melakukan data detox.
8. Jaga kerahasiaan kata sandi
Pasang pin dan kata sandi untuk berbagai hal yang mengandung data pribadi dan pastikan keduanya tidak tersebar atau sengaja disebarluaskan. (nelsya namira putri)