Memprihatinkan, Keberadaan Orangutan Kalimantan dan Orangutan Sumatera Memasuki Status Critically Endangered.

Senin 23 Agu 2021, 12:49 WIB
Keberadaan Orangutan Kalimantan dan Orangutan Sumatera sudah memasuki status critically endangered menurut international Union for Conservation of Nature (IUCN). (Foto/worldwilldlifefoundation)

Keberadaan Orangutan Kalimantan dan Orangutan Sumatera sudah memasuki status critically endangered menurut international Union for Conservation of Nature (IUCN). (Foto/worldwilldlifefoundation)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Keberadaan Orangutan Kalimantan dan Orangutan Sumatera memasuki status critically endangered.

Status ini dikeluarkan oleh international Union for Conservation of Nature (IUCN).

Peringatan Hari Orangutan Sedunia (World Orangutan Day) setiap tanggal 19 Agustus sebagai bentuk dari peringatan terhadap satwa endemik ini.

Hal ini menjadi penting di tengah penurunan populasi orangutan dari tahun ke tahun akibat tergerusnya habitat asli mereka, penangkaran ilegal, dan juga perdagangan ilegal satwa dilindungi.

Kondisi yang mengancam orangutan membuat banyak orang tergerak untuk memberi perhatian lebih terhadap satwa satu ini.

Edukasi mengenai orangutan dan perlindungannya banyak membuka mata masyarakat mengenai pentingnya menjaga populasi dan kelestarian habitatnya.

Peran Orangutan

Orangutan memiliki peran penting di dalam ekosistem dan keberlangsungan kehidupan flora dan fauna habitat mereka. 

Hewan yang terkenal cerdas ini membantu habitat mereka di hutan hujan tropis untuk mendapatkan ketersediaan cahaya matahari.

Ketika mencari makan, orangutan akan membuka kanopi dari dedaunan lebat yang menjadi pintu cahaya matahari agar dapat bisa menembus masuk ke dalam hutan.

Penyebaran biji tumbuhan di dalam hutan hujan tropis juga dibantu oleh keberadaan orangutan. 
Orangutan biasanya mengeluarkan feses yang memiliki biji-bijian dari hasil makanan mereka. 

Berkat fesesnya, biji tumbuhan dapat tersebar dan tumbuh menjadi pohon baru. 

Habitat yang Rusak

Habitat orangutan yang rusak menjadi salah satu faktor utama semakin hari populasi orangutan semakin menipis. 

Penyebab rusaknya satwa endemik satu ini adalah keberadaan pertambangan dan lahan kelapa sawit yang tidak dikelola baik. 

Kebakaran hutan juga mengakibatkan banyak orangutan kehilangan tempat tinggalnya dan membuatnya masuk ke daerah pemukiman warga sehingga terjadi persekusi.

Mereka sering ditangkap secara paksa dan mendapatkan kekerasan dari para warga yang merasa terganggu dengan kemunculan orangutan.

Perlindungan Orangutan

Melestarikan dan merawat keberadaan orangutan menjadi suatu keharusan apabila ingin keseimbangan ekosistem tetap terjaga. 

Pengetahuan atas kesadaran menjaga orangutan terus digaungkan berbagai lembaga yang bergerak di bidang pelestarian satwa satu ini. 

Program donasi juga terus dilakukan untuk membantu para orangutan agar dapat bertahan hidup.

Hari Orangutan Sedunia (World Orangutan Day) menjadi salah satu upaya agar semakin banyak orang peduli terhadap populasi serta kondisi habitat orangutan yang kini terancam. (nelsya namira putri)


 

News Update