BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Ketua RW yang terkena bacok cukup parah di lengan tangannya saat mencoba melerai aksi tawuran remaja, pada (18/08/2020) ternyata tak hanya beraksi satu kali.
Menurut Mul ketua RT.01 Kampung Kebon Kelapa, Desa Segarjaya, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi tersebut.
Ia menuturkan bahwa aksi tawuran tersebut terjadi tak hanya sekali, melainkan sudah sebanyak enam kali.
Aksi yang pertama terjadi saat bulan puasa ramadhan tahun ini (2021).
Namun dirinya sejauh ini tak tahu apa yang menjadi persoalan sehingga para remaja tanggung tersebut terus meneror kampungnya tersebut.
Saat itu ia dan para pengurus RT dan RW telah selesai rapat, yang di mana rapat tersebut selesai tengah malam.
Setelah acara tersebut, Mul yang sudah di rumah dikagetkan dengan bunyi petasan yang bunyinya cukup keras, sehingga warga mengadu juga ke Mul dengan teriak ada "gengster".
"Saya udah di rumah mau tidur, tiba-tiba saya dengar suara petasan besar sekali, dan ada juga warga mengadu ke saya ada petasan, warga ngucap ada gangster," ucap Mul.
Tapi pas saya samperin ke depan gang mereka sudah tidak ada, dan pergi melarikan diri.
Selanjutnya setelah lebaran idul Fitri, berselang dua Minggu aksi teror tersebut datang lagi menyerbu kampung yang disebut "Kebun Kelapa" itu.
"Mereka datang lagi mungkin sekitar dua Minggu setelah lebaran idul Fitri tahun ini," ucap Mul.
Aksi aksi remaja yang disebut oleh warga adalah ulah gengster, menurut Mul, sempat merusak bendera yang sudah terpasang rapih di depan gang kampung tersebut.
"Iya saya ada aduan bahwa mereka merusak beberapa kreasi warga untuk menyambut HUT RI KE 76, dengan merobek bendera merah putih,"ucap Mul
Pantauan PosKota.co.id di Lokasi kejadian, sepanjang jalan raya Tarumajaya memang minim penerangan (gelap).
Serta lokasi tersebut memang masih area perkampungan, di mana menjelang pukul 08.00 malam, kondisi sangat sepi.
Hanya beberapa kendaraan lalu lalang dan banyaknya Truck kontainer yang melintas jalan tersebut yang terhubung dengan akses ke Marunda - Jakarta Utara.
Atas kejadian tersebut kini Mul, pengurus RT dan RW beserta aparatur desa saling berkoordinasi terkait pengamanan kampung yang semakin hari semakin tidak kondusif, Mul Berharap tidak ada lagi memakan korban.
Lanjut Mul, aksi para remaja yang disebut warga 'gengster' sering meresahkan warga, mereka kerap membawa senjata tajam dalam melancarkan aksinya.
"Saya sangat prihatin atas apa yang menimpa RW saya Pak Dadang, cukup sekali ini saja mari kita jaga kampung kita dari para pengganggu," tutup Mul.