JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Alkohol memang sudah terbukti memiliki efek negatif pada sistem kekebalan manusia dan penelitian telah menghubungkan konsumsi alkohol yang berlebihan bisa terkena infeksi pernapasan yang lebih parah.
Namun, tidak ada bukti bahwa mengonsumsi alkohol dalam jumlah sedang akan memengaruhi efektivitas vaksin Covid-19.
Menurut informasi yang diterbitkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), Pedoman Diet untuk Amerika mendefinisikan alkohol bisa dikonsumsi dalam jumlah sedang (satu atau dua kali) per hari untuk pria dan satu minuman per hari untuk wanita.
Para peneliti belum meneliti efek dari minuman keras pada efektivitas vaksin Covid-19. Tetapi untuk berjaga-jaga, mungkin ide yang baik untuk menghindari peningkatan asupan alkohol Anda dalam beberapa hari setelah mendapatkan vaksin.
Mari kita lihat bagaimana alkohol memengaruhi sistem kekebalan Anda dan apakah aman untuk minum alkohol setelah mendapatkan vaksin Covid-19.
Melansir dari laman Healthline, tujuan dari vaksin Covid-19 adalah untuk membantu sistem kekebalan tubuh Anda mengenali virus penyebab Covid-19 sebagai penyerbu asing.
Saat ini tidak sepenuhnya diketahui bagaimana konsumsi alkohol memengaruhi respons vaksin Anda. Vaksin Covid-19 yang disetujui untuk penggunaan darurat di Amerika Serikat harus melalui uji klinis yang ketat untuk menilai keamanannya sebelum FDA mengizinkannya. Percobaan ini tidak memeriksa apakah alkohol mempengaruhi efektivitas vaksin.
Kemungkinan minum secukupnya pada hari-hari setelah vaksin Anda tidak akan mengubah keefektifannya.
Beberapa studi awal tentang kera (monyet), tikus, dan orang-orang telah menemukan beberapa bukti bahwa konsumsi alkohol moderat dikaitkan dengan peningkatan kesehatan jantung dan kemungkinan kesehatan kekebalan. Tetapi lebih banyak penelitian diperlukan untuk mendukung temuan ini.
Agar aman, mungkin yang terbaik adalah menjaga konsumsi alkohol Anda tetap sama atau menguranginya setidaknya selama beberapa hari setelah menerima vaksin.
Seperti dilansir Reuters, seorang pejabat kesehatan Rusia merilis peringatan pada Desember 2020 bahwa orang yang menerima vaksin Sputnik V Covid-19 harus menghindari alkohol selama 2 minggu sebelum injeksi pertama dan selama 4 minggu setelah injeksi kedua. Logikanya adalah alkohol dapat mengurangi kemampuan Anda untuk membangun kekebalan terhadap virus penyebab Covid-19.
Dr. Alexander Gintsburg, kepala tim peneliti yang memproduksi vaksin Sputnik V, sejak itu membagikan di akun media sosial resmi Sputnik V bahwa larangan total terhadap alkohol tidak diperlukan dan konsumsi moderat boleh saja. Dia menyarankan untuk menghindari minum selama 3 hari setelah menerima setiap suntikan atau vaksin lainnya.
Beberapa jenis vaksin Covid-19, seperti Johnson & Johnson dan AstraZeneca, berpotensi dikaitkan dengan kondisi yang disebut trombosis sinus vena serebral (CVST) dalam kasus yang sangat jarang terjadi. CVST adalah gumpalan darah di sinus otak.
Dalam laporan CDC April, hanya 9 total kasus CVST yang tercatat setelah hampir 200 juta vaksin diberikan.
Menurut Italian Society on Alcohol, alkohol terkait dengan fungsi trombosit negatif yang dapat meningkatkan risiko gangguan koagulasi seperti CVST. Ada kemungkinan bahwa minuman keras yang dikombinasikan dengan vaksinasi dapat berkontribusi pada perkembangan komplikasi yang jarang ini, meskipun penelitian di masa depan diperlukan untuk memahami apakah hal ini memang terjadi. (cr03)