TANGSEL, POSKOTA.CO.ID - Puskesmas Pondok Cabe Ilir melakukan vaksinasi Covid-19 kepada Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) di Tangerang Selatan.
Vaksinasi dilakukan secara door to door, pada Rabu (18/8/2021). Vaksin yang digunakan yakni Vaksin Sinopharm asal China.
Penanggung jawab program vaskinasi ODGJ, dr Dessy Tristiviyati mengatakan, vaskinasi tersebut untuk membentuk kekebalan tubuh ODGJ.
Menurut Dessy, ODGJ sama seperti yang lainnya perlu divaksin untuk membentuk kekebalan dari paparan virus Covid-19.
"Mereka (ODGJ) bukan kebal terhadap paparan Covid-19, tapi karena tidak ada orang yang tahu dan dia juga tidak mengeluh jadi seolah-olah kebal dari Covid-19. Semua bisa terpapar," kata Dessy usai menyuntik vaksin di salah satu rumah ODGJ, Rabu (18/8/2021).
Dessy menjelaskan, pihaknya menargetkan 30 orang dari 52 ODGJ yang ada untuk di suntik vaksin.
ODGJ yang disasar vaksin adalah ODGJ yang menjalani perawatan atau dalam pengawasan pihak keluarga.
Menurutnya, kesulitan dalam memvaksin ODGJ adalah pihak keluarga.
Jika pihak keluarga mau mengurus dan bekerjasama memvaksin ODGJ, maka vaksinasi berjalan lancar.
"Kesulitanya itu si pasien seperti diabaikan oleh keluarga, jadi saya kesulitan menangkap ODGJ ini untuk divaksin.
"Kalau keluarganya menutup diri ya sudah saya juga nggak bisa ngapa-ngapain lagi," terang Dessy.
"ODGJ ini sama dengan orang dengan penyakit lain, kalau keluarganya mau ngurus kondisinya akan baik-baik aja," sambungnya.
Dokter berusia 35 tahun itu sadar, melakulan vaksin kepada ODGJ itu berisiko. Dia pun sempat khawatir akan mengalami kekerasan dari ODGJ yang dia suntik vaksin.
"Yaiyalah takut, takutnya dia melakukan kekerasan. Tapi sampai saat ini belum nemu yang sampai kayak gitu, masih bisa diatasi.
"Selama masih ada keluarga yang dia takuti, itu masih bisa ke handle," beber Dessy.
Sementara itu, Sikam (68) salah satu orangtua dari ODGJ berharap, vaksinasi tersebut membuat keluarganya lebih aman.
Pasalnya, anaknya itu sering tak pakai masker saat keluar rumah.
"Biar sehat, jangan sampai kena Corona. Karena kalau kena corona nanti pasti menular ke mana-mana.
"Karena dia susah kalau disuruh pakai masker. Kadang-kadang dipakai, kadang-kadang enggak," tandasnya.