SERANG, POSKOTA.CO.ID - Kelurahan Sukawana, Kecamatan Serang, Kota Serang, Banten, beberapa tahun ke belakang sempat dicap sebagai kampung pengemis, karena ada beberapa warganya yang berprofesi sebagai pengemis.
Meskipun ketika dilakukan peninjauan ke perkampungan aslinya, sebagian besar rumah warga di Sukawana sudah terbilang bagus-bagus.
Hal itu dikatakan Wali Kota Serang, Syafruddin saat mengenang ketika menjadi Camat Serang pada tahun 2012-2014 lalu.
Syafruddin mengaku kala itu ia sering melakukan kunjungan ke Sukawana, untuk melihat langsung kondisi di lapangan seperti apa.
"Tapi itu dulu, kalau sekarang sudah tidak ada. Itu istilah saja karena memang ada sebagian kecil yang dulu berprofesi sebagai pengemis," ujarnya, Kamis (19/8/2021).
Syafruddin berharap, potensi keterampilan konveksi masyarakat Sukawana yang sekarang ini bisa dikembangkan lebih serius lagi.
Apalagi sekarang sudah ada bantuan pelatihan menjahit dan saran lainnya dari Bank Indonesia (BI) kantor perwakilan Provinsi Banten.
"Mudah-mudahan bisa berkembang lebih luas sehingga produk yang dihasilkan masyarakat Sukawana ini bisa ekspor ke luar negeri," pungkasnya.
Syafruddin pun mengucapkan terima kasih kepada BI perwakilan Provinsi Banten, sebab di tengah pertumbuhan perekonomian yang kurang bagus karena Pandemi Covid-19.
"BI memberikan dukungan pelatihan menjahit dan saran lainnya kepada 100 warga di Kelurahan Sukawana untuk bisa hidup mandiri," ungkapnya.
Syafruddin mengakui, kegiatan ini merupakan angin segar bagi Pemkot Serang dalam menekan angka pengangguran dan peningkatan angkatan kerja.
"Nanti setiap warga yang mendapat pelatihan ini bisa mengajak saudara-saudaranya untuk kerja bersama-sama, jadi saling membantu," katanya.
Untuk persoalan modal, tambahnya, banyak perbankan yang siap membantu memberikan kredit lunaknya dengan bunga yang rendah, asalkan jenis usahanya jelas.
"Di sini ada BRI, BJB juga ada. Mereka siap memberikan bantuan kredit lunak kepada masyarakat Sukawana," ucapnya. (kontributor banten/luthfillah)