JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 (Satgas Covid-19) menginformasikan bahwa terjadi tren penurunan kasus nasional yang cukup baik dalam 4 minggu terakhir.
"Sayangnya masih ada beberapa provinsi yang masih mengalami kenaikan kasus. Sehingga diperlukan kecermatan dari pemerintah daerah (Pemda) mengambil langkah antisipasi sedini mungkin," terang Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah Untuk Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito dalam keterangannya di Graha BNPB Jakarta, Selasa sore (17/08/2021).
Wiku menjelaskan dari hasil pengamatan Satgas Penanganan Covid-19 dalam 6 minggu terakhir, ada 5 provinsi yang lebih dari satu kali sebagai penyumbang kasus tertinggi kenaikan kasus di tingkat nasional.
"Kelimanya, Jawa Tengah, Bali, Sumatera Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Kalimantan Selatan.
Wiku menegaskan perkembangan minggu ini (9 - 15 Agustus), kenaikan kasus tertinggi disumbangkan Jawa Tengah dengan kenaikan sebesar 5.143 kasus, diikuti Bali sebanyak 1.904 kasus.
"Padahal, keduanya sempat keluar dari 5 besar kasus tertinggi selama 2 minggu terakhir," imbuh Wiku.
"Kedua provinsi itu disusul oleh Papua Barat dengan penambahan 667 kasus, Kalimantan Tengah bertambah 553 kasus dan Sulawesi Barat bertambah 295 kasus," "terang Wiku.
Dari perkembangan mingguan ini, maka diperlukan kecermatan dari Pemda dengan tidak hanya fokus pada daerah dengan jumlah kasus yang tinggi. Namun juga, penting mengamati kenaikan kasus sedini mungkin agar lonjakan kasus dapat diantisipasi.
Serta diperlukan upaya lebih dari Pemda dalam perumusan kebijakan yang serasi dengan situasi, kondisi dan tantangan di daerahnya.
Selain itu peran aktif masyarakat yang memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan serta meminimalisir mobilitas akan sangat besar dampaknya dalam mendukung upaya Pemda menurunkan peningkatan kasus.
Untuk itu, Wiku mengingatkan bahwa perjuangan bersama melawan COVID-19 dalam 1,5 tahun terakhir bukanlah waktu yang singkat.
Karena ada 118.883 pejuang bangsa telah gugur., termasuk diantaranya, adalah kolega, kerabat, saudara dan orang-orang yang kita kasihi termasuk tenaga kesehatan sebagai pahlawan di garda terdepan melawan pandemi. (*)