BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Jasad korban yang tewas gantung diri berinisial (KS) atau Kang Nata seorang penjaga sekolah pada Rabu (11/08) Pagi, masih diingat betul oleh keluarga Sri.
Sebelumnya, meninggalnya KS yang tewas gantung diri di bawah tangga sekolah, pertama kali dilihat oleh Sri dan suaminya Deni.
Kepada Poskota.co.id, Sri dan Suaminya menceritakan kehidupan korban (KS), yang mana sang korban sudah dianggap sebagai keluarga sendiri.
"Gimana kita gak kehilangan yak, KS sama kita baik banget, malah suka bantuin kita kalo lagi kesusahan," ucap Sri.
Lanjut Sri, KS memang berasal dari Subang, tetapi sudah hidup lama di wilayah Bekasi. hingga KS pun mengenal betul keluarga suami korban Deni. (Deni merupakan warga aseli Bekasi, sementara Sang Istri berasal dari Ponorogo Jawa Timur).
"Kang Nata (KS) sudah kami anggap keluarga yak, dari kecil suami saya aja, Kang Nata udah di sini (Bekasi), jadi kami atau dia deket banget, lah," tambah Sri
Sri sempat mengungkapkan, bahwa pada Selasa siang, (10/08) sekitar pukul 14.00, Kang Nata sapaan akrab (KS) mendatangi rumahnya.
Disela-sela saat mengobrol, KS tiba tiba mengatakan permohonan maaf kepada Sri dan Suami.
"Iya lagi ngobrol, tiba-tiba dia bilang minta maaf gitu ke saya juga suami.
"Saya kaget, kenapa bapak tiba-tiba minta maaf, saya tanya begitu, tapi dia tak ada tanggapan," ungkap Sri sambil sesenggukan saat menjawab
Setelah itu gak lama (KS) pulang ke mess yang berada di sekolah SDN 03 Teluk Pucung.
Lanjut Sri, ia mengatakan bahwa setelah Kang Nata pulang tercium aroma seperti 'klamper' atau kapur Barus aroma melati.
Hingga hal tersebut membuat Sri dan Suami masih bertanya-tanya.
"Saya kaget tercium aroma tersebut selama hampir 15 menit, yang buat kami bertanya-tanya," tambah Sri
Selanjutnya dari informasi yang didapat oleh PosKota.co.id, (KS) korban tersebut memiliki penyakit herpes yang diderita sejak setahun terakhir serta memiliki riwayat darah tinggi.
"Seminggu terakhir sebelum ia meninggal, saya sempat nganterin Kang Nata (KS) ketiga klinik di dekat sini, dia ngeluh sakit di kepala (bagian belakang) sempat pas berobat pertama, di tensi itu darahnya 190 per 100," tutup Sri. Ihsan