SERANG, POSKOTA.CO.ID - Kementerian Sosial (Kemensos) mencatat ada sekitar 5 juta penerima bantuan tunai mandek atau tertahan di bank penyaluran sehingga mengakibatkan keterlambatan.
Padahal, seluruh daerah sudah menyelesaikan seluruh persyaratan administrasinya.
Namun setelah diusut, ternyata penyebabnya hal yang sepele.
"Banyak aduan masyarakat tidak mampu kepada saya kalau bantuannya belum cair, padahal ketika dicek ternyata dari banknya sudah ditransfer," ujar Menteri Sosial, Tri Rismaharini, Jumat 13 Agustus 2021.
"Tapi ternyata dana itu belum juga masuk. Setelah ditelusuri ternyata sistem di perbankan itu tidak bisa menyalurkan jika nama data penerima tidak sesuai dengan data kependudukannya," tambah Risma.
Masih dengan Risma, misalnya di data kependudukan namanya Abdul, pada saat input data penerima namanya disingkat Abd.
Nah, karena namanya berbeda, sistem perbankan itu tidak bisa menyalurkan.
Data itu sebagian besar sudah diselesaikan dan tinggal 1 juta data lagi dan itu sudah disalurkan melalui PT Pos.
"Sudah kami salurkan lewat PT Pos," tambahnya.
Diakui Risma, anggaran Kemensos untuk bantuan masyarakat miskin yang berada di bank penyalur itu sekitar Rp2,4 triliun yang tidak terserap.
"Tapi alhamdulillah saat ini sudah tersalurkan," tutup Risma. (luthfillah)