Webinar “Dari PPKM Darurat Ke Level 4: Terbukti Akurat”, digelar Divisi Humas Polri secara daring, Kamis (12/08/2021) siang. (ist)

Nasional

PPKM Turunkan 59,6 Persen Kasus Covid-19, Polri: Kedisiplinan Masyarakat Jadi Kunci

Kamis 12 Agu 2021, 19:41 WIB

JAKARTA,  POSKOTA.CO.ID - Juru Bicara Menko Kemaritiman dan Investasi, Jodi Mahardi, mengemukakan pelaksanaan PPKM Darurat pada 3 – 20 Juli 2021 dan  PPKM Level 1-2  yang berlaku sejak 21 Juli 2021 hingga saat ini berdampak pada penurunan kasus konfirmasi harian Covid-19.

Sejak 15 Juli 2021, terjadi penurunan sebesar 59,6% hingga saat ini.

“Angka reproduksi saat ini 1,2-1,5, pemerintah akan terus berupaya agar angka reproduksi ini bisa mencapai angka <1, sehingga wabah terkendali. Caranya dengan coverage vaksinasi tinggi + 3M dan 3T,” jelas Jodi pada webinar “Dari PPKM Darurat Ke Level 4: Terbukti Akurat”,  yang diselenggarakan Divisi Humas Polri secara daring, Kamis (12/08/2021) siang.

Jodi bersama Jubir Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi dan Sosiolog Imam Prasodjo yang tampil dalam webinar tersebut berterima kasih atas peran TNI dan Polri yang terlibat langsung dan berhasil meyakinkan masyarakat dalam melaksanakan protokol kesehatan, vaksinasi, hingga menurunkan angka kasus Covid-19.

Sementara Karopenmas Polri Brigjen Pol. Rusdi Hartono menyampaikan bahwa kesadaran masyarakat menjadi kunci dalam menurunkan Covid-19.

"Kita bersyukur kesadaran masyarakat cukup baik dalam melaksanakan protokol kesehatan, sehingga program PPKM Darurat secara akurat berhasil menurunkan kasus Covid-19.," terang Rusdi.

Holistik

Jubir Menko Kemaritiman dan Investasi, Jodi Mihardi menegaskan bahwa pemerintah  melakukan penanganan Covid-19 secara holistik dari  hulu hingga ke hilir serta  dilakukan secara terintegrasi antar instansi melalui pelibatan TNI dan Polri  serta  relawan dan mahasiswa sebagai bentuk kerjasama yang erat serta gotong royong seluruh elemen masyarakat mengingat Pandemi Covid-19 tidak dapat ditangani sendiri  oleh Pemerintah.

“Pemerintah memastikan ketersediaan tempat tidur baik di rumah sakit maupun tempat isolasi Terpusat di berbagai daerah termasuk kebutuhan Dokter dan Nakes, obat-obatan,  oksigen, alat medis dan alat kesehatan  serta konsumsi pasien,” terang Jodi.

Mengenai angka kematian, Jodi mengemukakan bahwa awal bulan Juli 2021,  angka kematian yang terkonfirmasi Covid-19 terus mengalami peningkatan bahkan pernah  mencapai angka 2000 lebih.

Ia menyebutkan, Ia menyebutkan, beberapa fakta yang ditengarai terkait dengan kematian pasien Covid-19 antara lain: 1. Keterlambatan  penanganan  pasien karena baru  dibawa ke rumah sakit  saat terjadi pemburukan;  2. Banyak masyarakat yang  tidak  bersedia untuk dirawat di Isoter sehingga kondisinya tidak terpantau; 3. Banyak  pasien Covid-19 yang  mengalami pemburukan berupa penurunan  saturasi dengan  sangat cepat.

Melihat berbagai indikasi terkait kematian  pasien Covid-19, lanjut Jodi,  pemerintah melakukan berbagai upaya  yaitu dengan memperbanyak tempat tidur isoter di berbagai daerah dan melengkapi kebutuhan  seperti nakes, obat-obatan, oksigen, konsumsi pasien dan alat-alat kesehatan yang  diperlukan. 

Selain itu, juga memobilisasi pasien isoman melalui TNI-Polri.

“Khusus di Yogyakarta  dan Solo, Group 2 Kopassus di kerahkan untuk memobilisasi pasien isoman agar dapat  dimonitor dan antisipasi apabila terjadi pemburukan dapat segera ditangani," sambung Jodi.

Mengenai dikeluarkannya indikator kematian, Jurubicara Menko Kemaritiman dan Ivestasi itu menjelaskan, pertimbangannya karena banyak input data kematian  oleh daerah merupakan akumulasi dalam beberapa minggu ke belakang sehingga  menimbulkan distorsi assesmen level situasi.

Sementara Jurubicara Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi mengakui bahwa pelaksanaan PPKM Darurat atau Level 4 telah menurunkan kasus Covid 19 hingga hampir 60%.

 Namun ia mengingatkan, perlunya mewaspadai peningkatan kasus di luar Jawa dan Bali.

"Jawa Bali itu punya potensi 70% dari seluruh kasus, tapi setelah PPKM level 4 Bali masih tinggi, demikian juga dengan provrinsi lain di luar Jawa Bali kasusnya bahkan terus meningkat," ungkap Nadia.

Ia menyarankan masyarakat secara individu melaksanakan protokol kesehatan, sementara pemerintah akan terus mendorong penurunan penularan melalui regulasi dan vaksinasi.

Sebelumnya Karopenmas Polri Brigjen Pol. Rusdi Hartono menyampaikan,   PPKM Level 4 terbukti akurat menurunkan laju kasus Covid 19 di Tanah Air.

Ia bersyukur masyarakat bersama TNI dan Polri memiliki tekat yang sama untuk mengendalikan penularan Covid 19. "Usaha tidak mengingkari hasil," pungkas Rusdi.

Sementara sosiolog Imam Prasodjo mengingatkan perlunya keterlibatan seluruh masyarakat mengatasi penularan Covid 19.

"Perlu pelaksanaan pertahanan semesta dalam melawan Covid. Tidak saja pemerintah saja, atau TNI dan Polri saja. Tapi semua rakyat harus terlibat," tutur Imam.

Ia setuju semua harua disiplin melaksanakan protokol kesehatan, dan vaksinasi. Tapi yg tidak kalah penting adalah ketahanan tubuh dengan mengkonsumsi makanan bergizi. (*/tri) 

Tags:
PPKM TurunkanKasus Covid-19PolriKedisiplinan Masyarakat Jadi Kunci

Administrator

Reporter

Administrator

Editor