KEBIJAKAN PPKM level 4 diperpanjang atau tidak diperpanjang, pembatasan mobilitas harus tetap dilakukan.
Protokol kesehatan harus terus ditingkatkan. Mengapa?Jawabnya karena tingkat penularan Covid-19 masih tergolong tinggi. Artinya risiko penularan masih tetap ada. Dapat menimpa siapa saja, di mana saja dan kapan saja.
Siapa yang rentan tertular? Jawabnya tentu mereka yang abai menjaga diri, melindungi diri dari kemungkinan terpapar virus corona, apalagi varian Delta yang tingkat penularan lebih cepat dan meluas.
Para ahli mengibaratkan hanya berpapasan dalam hitungan detik dapat tertular virus varian Delta.
Tentu, bagi mereka yang abai menjaga kesehatan, tidak disiplin memakai masker, kurang menjaga jarak, tidak rajin mencuci tangan dengan sabun (hand sanitizer).Tidak pula menghindari kerumunan, tetapi malah beraktivitas membentuk kerumunan. Tidak membatasi mobilitas dan interaksi, tetapi menambah mobilitas, bahkan menciptakan banyak interaksi sosial secara langsung.
Kita tahu, untuk menangkal penularan, belum ada obat yang mujarab, kecuali menjalankan protokol kesehatan seperti yang telah disebutkan tadi.
Disarankan di saat seperti sekarang, di mana tingkat penularan masih tinggi, hendaknya lebih ekstra hati- hati dalam beraktivitas keluar rumah.
Sekalipun pembatasan diperlonggar untuk beberapa daerah, tidak lantas bebas mobilitas tanpa batas.
Aktivitas yang berpotensi menimbulkan kerumunan, sudah seharusnya dihindari, setidaknya dibatasi.
Jika tidak urgen, sebaiknya dihindari baik siang hari, lebih- lebih malam hari. Ini dilakukan, selain menghindari kemungkinan terpapar Covid-19, juga bentuk perlindungan dengan meningkatkan imunitas diri.
Tingginya tingkat penularan virus terlihat dari perkembangan kasus Covid yang masih dinamis dan fluktuatif.
Data Satgas Penanganan Covid-19 menyebutkan pada Senin (9/8/2021) penambahan kasus baru sebanyak 20.709. Lebih rendah dari sehari sebelumnya yang mencapai 26.415 kasus.
Penurunan kasus positif ini diikuti pula dengan jumlah spesimen yang diperiksa 145.202, lebih rendah jika dibandingkan sehari sebelumnya 166.764 spesimen.
Masih jauh dari standar yang disarankan sebanyak 500 ribu spesimen.
Selain itu, melihat kasus Covid perlu memperhatikan pula positivity rate, yakni perbandingan antara jumlah kasus positif dengan jumlah tes yang dilakukan.
Angka ideal standar WHO, di bawah 5 persen. Misalnya 100 orang yang dites, yang terkonfirmasi 5 orang (5 persen). Lebih dari 5 persen, tingkat penularaan tergolong tinggi.
Dengan kasus positif 20.709, sementara jumlah spesimen yang diperiksa, dapat diketahui positivity rate sebesar 14,5 persen. Jika merujuk kepada WHO, tingkat penularan masih tergolong tinggi.
Ini perlu diantisipasi bersama dengan tetap membatasi mobilitas, meski penambahan kasus baru menurun. (Jokles)