BICARA penanganan pandemi berarti tak lepas dari bagaimana pelaksanaan vaksinasi, 3T (testing, tracing dan treatment) serta disiplin protokol kesehatan.
Ketiganya sangat mendasar, jika pandemi ingin segera sirna dari negara kita.
Vaksinasi sangat penting untuk menciptakan kekebalan kelompok (herd immunity).
Setidaknya 70 persen jumlah penduduk perlu divaksin sehingga benar-benar tercipta kekebalan di seluruh negeri guna melawan Covid-19.
Program 3T perlu ditingkatkan secara menyeluruh. Testing menjadi penting untuk mengetahui sejauh mana penyebaran virus corona di tengah masyarakat.
Tentu daerah yang satu dengan lainnya akan berbeda,tetapi dari data ini dapat dirumuskan kebijakan seperti apa yang layak diterapkan sebagai upaya pencegahan.
Lazimnya, testing digencarkan yang dilanjutkan dengan tracing (pelacakan) terhadap mereka yang kontak erat dengan warga yang telah terkonfirmasi.
Tujuannya, untuk membatasi area penyebaran. Menyekat penyebaran agar virus tidak semakin mewabah.
Treatment adalah bagian dari penanganan pasien Covid. Upaya penyembuhan melalui perawatan pasien khusus di rumah sakit rujukan.
Masalah mulai mencuat jika rumah sakit sudah over kapasitas akibat melonjaknya pasien baru Covid sehigga tak jarang pelayanan kesehatan terkendala persoalan teknis.
Karenanya 3T ini menjadi satu kesatuan yang utuh, saling terkait.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta testing perlu ditingkatkan, setidaknya 500 ribu orang per hari.
Indonesia baru mencapai angka di bawah 300 ribu. Artinya masih perlu ditingkatkan lagi.
Masih kecilnya angka testing dinilai belum memberikan gambaran riil secara menyeluruh mengenai penyebaran virus.
Angka testing yang kecil akan menghasilkan jumlah yang terkonfirmasi menjadi kecil pula. Tetapi jika jumlah testing kecil, yang kedapatan positif banyak, menandakan penyebaran virus sangat mengkhawatirkan.
Angka ideal seperti disarankan WHO, yang terkonfirmasi di bawah 5 persen dari jumlah yang ditesting.
Ini yang disebut positivity rate , perbandingan antara jumlah kasus positif Covid-19 dengan jumlah tes yang dilakukan.
Perkembangan kasus Covid-19, Minggu (8/8/2021) kasus positif bertambah 26.415 , turun drastis dari beberapa hari sebelumnya. Tetapi jumlah spesimen yang diperiksa tercatat 166.764, lebih kecil dari beberapa hari sebelumnya yang rata – rata 250 ribu.
Dari data ini menunjukkan bahwa jumlah spesimen yang diperiksa masih perlu ditingkatkan lagi hingga mendekati angka ideal sebesar 500 ribu.
Kita meyakini pemerintah akan terus meningkatkan jumlah spesimen sebagaimana pernah disampaikan Menkes Budi Gunadi Sadikin. (jokles)