STRP dan Pengurangan Jam Operasional Masih Diberlakukan, Warga: Ribet dan Tekor, 'Saya Sampai Telat Bimbingan Skripsi'

Senin 09 Agu 2021, 06:05 WIB
Pemeriksaan STRP di Stasiun Rangkasbitung. (Foto/Poskota.co.id/Yusuf)

Pemeriksaan STRP di Stasiun Rangkasbitung. (Foto/Poskota.co.id/Yusuf)

"Dari Cikoya naik ojek sampai Rangkasbitung, lumayan harganya Rp50 ribu sampai Rp100 ribu. Kalau terus seperti itu bisa-bisa tekor ," ungkapnya.

Warga lainnya, Aini (25) berharap agar kebijakan pembatasan jam operasional dan juga STRP itu tidak diperpanjang lagi.

Dirinya berharap jam operasional dapat kembali normal seperti sebelum penerapan PPKM.

"Semoga engga diperpanjang (PPKM), karena ribet jadinya. Saya juga sering ketinggalan bimbingan skripsi, karena engga bisa naik KRL ke kampus," pungkasnya.

Berita Terkait

News Update