JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Di tengah pandemi Covid-19, aksi sosial tetap dilakukan oleh salah satu warteg di kawasan Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat.
Warteg bernama Kharisma Vegetarian melakukan kebaikan dengan membagikan makanan gratis kepada warga yang menjalani isolasi mandiri (isoman).
Meri (64) pemilik warteg Kharisma Vegetarian mengatakan bahwa warteg miliknya dibawah yayasan Guang Ji bersama Galda melakukan aksi sosial dengan memberikan nasi kotak kepada warga yang sedang isoman.
"Kurang lebih sudah tiga minggu ini sudah mulai berjalan programnya. Kita dibawah yayasan, tiap wilayah di jakpus, selatan juga ada," ujarnya sat ditemui Poskota, Sabtu (07/08/2021).
Meri mengatakan, program ini semata-mata bertujuan untuk membantu warga yang sedang menjalani isoman akibat terpapar Covid-19.
Warga yang sedang menjalani isoman cukup hanya menunjukkan surat hasil tes PCR melalui whatsapp ke nomor yang sudah tertera. Nantinya, warga isoman itu mengambil dengan cara melalui aplikasi ojek online yang dipesan sendiri oleh pemesan.
"Untuk makanannya gratis. Syaratnya hanya dengan menunjukkan hasil tes PCR. Kita siapkan kasih nama nanti pada dateng dia yang isoman pesen sendiri gojek. Tinggal ambil aja nanti," papar Meri.
Meri menerangkan, awalnya warga isoman yang memesan makanan cukup ramai. Namun belakangan pemesan berangsur sepi lantaran saat ini jumlah kasus positif juga mengalami penurunan.
Biasanya dalam sehari, sebanyak 40 nasi kotak dibagikan kepada warg yang isoman. Adapun, pembagian nasi kotak dilakukan sebanyak dua kali untuk makan siang dan sore.
Makanan yang disajikan dipastikan sehat. Sebab makananya merupakan vegetarian berupa sayur-sayuran dan buah-buahan, serta tidak menggunakan cabai ataupun penyedap rasa.
"Mereka sangat terbantu. Tetangga juga pada seneng yang lagi isoman. Karena banyak yang ngekos disini lagi isoman juga," ungkapnya.
Meski mengalami penurunan omset, namun Meri mengaku masih terbantu karena program ini dibawah yayasan yang menaungi.
"Kita udah berbuat baik pasti ada aja balasannya. Kasian kalo tutup mba-mbanya yang udah lama kerja disini," tuturnya.
Dalam proses memasak, Meri dibantu oleh lima orang karyawannya yang saat ini masih bertahan bekerja di rumah makan warteg miliknya.
"Kita gak ada pengurangan karyawan meski omset turun. Ada lima orang yang kerja disini bantu saya," tandasnya. (Cr01).